TEMPO.CO, Yogyakarta - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Daerah Istimewa Yogyakarta menyita aset milik Universitas Gadjah Mada (UGM) berupa tanah dan membekukan tabungan milik Yayasan Fapertagama di Bank ICB Bumiputera. “(Tabungan) hingga Rp 2 miliar,” ujar Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Suyadi, Jumat, 2 Mei 2014.
Aset yang disita berupa tanah hasil penjualan lahan diyakini milik UGM berlokasi di Plumbon, Banguntapan, Bantul, seluas 4.000 meter persegi. UGM ngotot menyatakan bahwa lahan itu milik Yayasan Fapertagama, namun Kejati berpendapat lain. Menurut kejaksaan, lahan yang kini menjadi lokasi perumahan elite itu dibeli oleh UGM.
Menurut Suyadi, penyidik punya bukti kuat bahwa pembeli tanah itu adalah panitia pembangunan UGM pada 1963 dengan harga Rp 1,5 juta. “Dana itu berasal dari APBN,” ujarnya. Adapun yayasan yang dulu bernama Yayasan Pembina Pertanian itu baru dibentuk pada 1969 dengan modal awal hanya Rp 1.000.
Lahan seluas 4.000 meter persegi yang dulu dipakai untuk praktek mahasiswa Fakultas Pertanian/Kehutanan itu dijual oleh yayasan seharga Rp 1,2 miliar, seperti dalam faktur pajak. Padahal, nilai penjualan lebih dari nilai yang diajukan untuk pembayaran pajak.
Meski kasus ini sudah pada tingkat penyidikan, Kejaksaan Tinggi belum menetapkan satu pun tersangka. Pihak yang sudah diperiksa, antara lain, dari Fakultas Pertanian, UGM, Badan Pertanahan Negara Bantul, dan Pemerintah Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul. "Tidak terburu-buru menetapkan tersangka. Kalau sudah ada alat bukti yang lebih menguatkan baru dilakukan," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH
Berita terkait
Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta
3 hari lalu
Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris
Baca SelengkapnyaSelain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan
9 hari lalu
Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya
18 hari lalu
Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek
31 hari lalu
Seorang ibu di Bogor mengajukan gugatan terhadap dua cabang Bank BRI setelah ia dituduh menggelapkan cek dan akhirnya dipenjara.
Baca SelengkapnyaKejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti
36 hari lalu
Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.
Baca SelengkapnyaBendahara Dinas Transmigrasi Papua Barat Tersangka Korupsi, Uang Dipakai untuk Bagikan THR
46 hari lalu
Dugaan sementara kerugian keuangan negara akibat korupsi di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat itu sebesar Rp 1.074.118.209.
Baca SelengkapnyaKejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta
47 hari lalu
DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.
Baca SelengkapnyaDiperiksa 13 Jam, Linda Susanti Bantah Gelapkan Uang dan Emas untuk Pimpinan KPK soal Kasus Hasbi Hasan
57 hari lalu
Linda membantah tuduhan Leman bahwa dia menggelapkan uang dan emas untuk pimpinan KPK agar meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaKejati Babel Tangkap Bos Timah Perusak Hutan Lindung Pantai Bubus Saat Hendak Kabur ke Jakarta
58 hari lalu
Kejar-kejaran terjadi sebelum penangkapan bos timah Babel itu saat dia mengendarai Toyota Fortuner dan hendak terbang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap untuk Pimpinan KPK terkait Penanganan Kasus Hasbi Hasan Berujung Laporan Penggelapan ke Polda Metro Jaya
58 hari lalu
Linda dituduh menggelapkan uang asing dan emas batangan yang rencananya akan diserahkan kepada petinggi KPK untuk meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca Selengkapnya