Komnas Anak Temui Korban Malpraktek di Purwakarta  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 1 Mei 2014 17:15 WIB

Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait mengunjungi PP(5 tahun), pasien yang mengalami luka meradang pada kedua lengannya di RS Hasan Sadikin, Bandung (1/5). Kedua tangan PP diamputasi akibat terserang bakteri ganas Pseudomonas Aeruginosa. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Tim Reaksi Cepat Komisi Nasional Perlindungan Anak mendatangi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, Bandung, Kamis siang, 1 Mei 2014. Kunjungan itu untuk menemui seorang pasien bocah perempuan yang diduga menjadi korban malpraktek di sebuah klinik di Purwakarta.

Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan kedatangan tim untuk melihat kondisi bocah perempuan berinisial PP, 5,5 tahun. Anak itu telah menjalani perawatan selama 65 hari di Ruang Kenanga RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung, hasil rujukan sebuah klinik di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. "Kondisi anak terlihat tegar dan berkomunikasi lancar, walau berbahasa Sunda," kata Arist di RSUP dr. Hasan Sadikin, hari ini.

Tim Perlindungan Anak ingin menemui ayah pasien itu. Tujuannya, untuk meminta izin operasi PP agar penyakitnya tidak bertambah parah. Kedua orang tua pasien sudah hidup pisah rumah tapi belum bercerai. "Ayah PP sepertinya tidak bertanggung jawab karena tidak merestui izin operasi dan tidak pernah menjenguk. Ini bisa disebut penelantaran," kata Arist.

Pada Jumat atau Senin pekan depan, Tim Perlindungan Anak akan menyambangi klinik yang merujuk pasien. Klinik itu dianggap pihak keluarga melakukan malpraktek. Tim ingin mendapat penjelasan lengkap dari klinik tersebut, kata Arist, karena pihak keluarga tidak mendapat informasi yang memadai soal penyakit dan kondisi pasien. "Kita lebih peduli pada hak sosial anak. Kalau benar terjadi kelalaian, kita harus bela," ujarnya.

Djatnika, dokter di RSUP dr. Hasan Sadikin, mengatakan pasien PP mengalami infeksi kulit berat yang disebabkan oleh bakteri. Ketika datang ke rumah sakit, kedua tangan pasien masih utuh, tapi sudah membusuk.

Selanjutnya, kondisi empat jari tangan kanannya putus, juga separuh tangan kirinya. Penanganan untuk mencegah kondisi itu terhambat izin operasi dari ayah pasien. "Kendalanya itu. Kalau dibiarkan terus, bisa jadi sumber infeksi baru dari jaringan yang telah mati," katanya.

ANWAR SISWADI






Berita Terpopuler
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Rieke Diah Bantah Berambisi Jadi Menteri Tenaga Kerja
PT PAL Incar Proyek Rekayasa Umum
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal

Berita terkait

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.

Baca Selengkapnya

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya