TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan Indonesia saat ini membutuhkan revolusi mental agar bisa menjadi sebuah negara yang maju. Menurut dia, Indonesia selama ini selalu memiliki mindset negatif sehingga sulit untuk melakukan perubahan secara optimal.
"Satu yang sangat penting menurut saya adalah revolusi dari mental. Dari negativisme menjadi positivisme. Ini penting sekali untuk mengubah mindset karena kita ini bangsa yang besar," katanya saat melakukan siaran dengan salah satu stasiun televisi di Taman Suropati, Kamis, 24 April 2014. (Baca: Jokowi Capres, Ada Tim Cemara dan Lenteng Agung)
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sebuah desain kebijakan yang besar di semua sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan industri. Jokowi mengatakan dalam implementasi kebijakan tersebut, bangsa Indonesia harus berfikir optimistis dan jangan sampai terjebak pada negativisme.
Ketika ditanya lebih rinci mengenai kebijakan apa yang akan dia implementasikan jika nanti terpilih menjadi presiden, Jokowi menolak mengelaborasi lebih lanjut. "Nanti pada waktunya akan saya sampaikan," kata Jokowi, yang juga mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu. (Baca pula: Jokowi: Jadi Capres Sangat Berat)
Pada acara Forum Pemred dua pekan lalu, Jokowi sempat membeberkan visi ekonominya. Ia mengatakan Indonesia harus fokus dalam dua sektor, yaitu pertanian dan energi. Jokowi menilai pemerintah saat ini tidak memiliki prioritas dalam bidang pertanian khususnya, pertanian lebih kepada petani.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir
57 menit lalu
Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe
Baca SelengkapnyaHarapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi
6 jam lalu
Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaSistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat
9 jam lalu
Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu
Baca SelengkapnyaPria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana
9 jam lalu
Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaMusa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024
9 jam lalu
Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.
Baca SelengkapnyaBerita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen
10 jam lalu
Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?
10 jam lalu
Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?
Baca SelengkapnyaRelawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?
11 jam lalu
Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?
Baca SelengkapnyaApa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?
11 jam lalu
Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?
Baca SelengkapnyaAgar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang
12 jam lalu
Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya
Baca Selengkapnya