TEMPO.CO, Jakarta - The Guardian Australia melaporkan kapal bea-cukai Australia telah melanggar laut teritorial Indonesia pada 14 Januari lalu. The Ocean Protector—nama kapal itu—disebut memasuki laut teritorial Indonesia sejauh 9 kilometer atau hanya 27 kilometer dari pantai dekat Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut laporan The Guardian Australia, Kamis, 17 April 2014, pelanggaran itu diketahui dari peta navigasi digital yang diambil dari kapal tersebut. Pelanggaran itu, kata The Guardian Australia, terjadi dalam operasi rahasia militer Australia di bawah otoritas Operation Sovereign Borders untuk mengembalikan para imigran gelap sepanjang Desember 2013-Januari 2014.
Pada Januari, Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison sudah mengakui bahwa Australia telah melanggar wilayah perairan Indonesia. Namun pelanggaran itu, kata Morrison seperti dilansir The Guardian Australia, tidak disengaja. “Saya harus menekankan bahwa ini tak sengaja dan tanpa sepengetahuan pemerintah Australia,” kata Morrison.
Keterangan resmi dari panel dua petugas bea-cukai dan tiga petugas pertahanan Australia menyatakan pelanggaran itu semata-mata hanya salah perhitungan terhadap batas-batas perairan Indonesia. Pelanggaran itu bukan kesalahan navigasi atau tindakan yang disengaja.
Adapun laporan rahasia yang diperoleh Associated Press Australia menyebutkan pelanggaran itu dilakukan secara sengaja. Pelanggaran tersebut terjadi karena ada kesalahan perhitungan batas-batas perairan Indonesia dan tak memperhitungkan garis batas kepulauan Indonesia. “Laut teritorial yang dinyatakan oleh bangsa asing (Indonesia) umumnya tak digambarkan dalam grafik hidrografi Australia,” demikian isi laporan itu.
The Guardian sudah mengkonfirmasi pelanggaran itu kepada Australian Customs and Border Protection (ACBP), Bea-Cukai dan Perlindungan Perbatasan, Departemen Pertahanan, Menteri Imigrasi, dan Menteri Pertahanan. Seorang juru bicara ACBPS mengatakan tinjauan bersama posisi kapal yang terlibat dalam Operation Sovereign Borders merupakan kajian komprehensif untuk bisa menentukan apa yang terjadi pada insiden tersebut. Hal itu juga untuk mengidentifikasi segera apa yang diperlukan guna mencegah pelanggaran kembali.
Wilayah laut teritorial Indonesia yang telah diakui oleh PBB adalah laut yang berada 12 mil (19,3 kilometer) dari garis pantai terluar Indonesia. Adapun yang telah dimasuki oleh The Ocean Protector itu sudah masuk 9 kilometer dari batas pantai terluar Jawa selatan. Pelanggaran itu sendiri terjadi setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutus kerja sama di bidang militer dengan Australia pada November tahun lalu menyusul terkuaknya penyadapan oleh Australia terhadap Presiden dan beberapa petinggi negara lainnya.
KHAIRUL ANAM | GUARDIAN
Berita lain:
Pacar Baru Neymar Cantiknya Selangit
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Barcelona Vs Real Madrid, Duel Rp 3 Triliun
Shakira: Pique Presiden Barca, Saya Ibu Negara
Gundogan Teken Kontrak Baru, MU Gigit Jari
Berita terkait
Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
10 Februari 2023
Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI
7 Juni 2022
PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAlasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu
6 Juni 2022
Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.
Baca SelengkapnyaJokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia
6 Juni 2022
Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.
Baca SelengkapnyaTemui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI
6 Juni 2022
Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra
17 Oktober 2021
Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.
Baca SelengkapnyaIndonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia
20 Juni 2021
Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.
Baca SelengkapnyaFestival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia
2 Juni 2021
Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.
Baca SelengkapnyaKemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia
28 Mei 2021
MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.
Baca SelengkapnyaIndofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia
31 Maret 2021
Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.
Baca Selengkapnya