Jenguk Anas, Athiyyah Bawa Rombongan Santri  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 31 Maret 2014 11:09 WIB

Istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila bergegas keluar ruang tunggu untuk menjenguk suaminya yang ditahan di rutan gedung KPK, Jakarta (20/1). KPK menahan Anas Urbaningrum terkait kasus dugaan korupsi aliran dana mega proyek Hambalang dan proyek lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 36 orang ikut dalam rombongan Athiyyah Laila, istri tersangka korupsi Anas Urbaningrum, saat menjenguk suaminya di Rutan KPK. Sebagian dari rombongan itu adalah santri dari Pondok Pesantren Krapyak yang dikelola ayah Athiyyah, Atabik Ali. Sebagian lagi adalah anggota organisasi masyarakat yang didirikan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia.

Namun niat menjenguk mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak bisa terwujud. "KPK bilang enggak boleh," ujar salah seorang kerabat Anas, Andi Syamsul Bakhri, di KPK, Senin, 31 Maret 2014. (Baca: KPK Telusuri Tambang Milik Anas Urbaningrum)

Syamsul, yang tangannya telah dicap tanda boleh mengunjungi tahanan KPK, menilai ketentuan itu aneh. Sebab, biasanya pada hari libur nasional, tahanan KPK bisa dikunjungi siapa saja. Tidak harus hanya oleh mereka yang namanya masuk daftar pengunjung yang dibolehkan KPK. "Tapi tadi KPK minta yang boleh cuma yang namanya ada dalam daftar, seperti hari kunjungan biasa yang Senin-Kamis itu," kata Syamsul.

Dia berharap KPK bisa memperbolehkan puluhan santri itu masuk. Alasannya, sebagian dari mereka telah datang jauh dari Yogyakarta. Kini mereka hanya bisa termangu menunggu di depan pintu Rumah Tahanan KPK. Adapun Athiyyah dan dua anaknya telah lebih dulu masuk untuk mengunjungi Anas.

Sebelumnya, pada 25 Februari 2014, KPK menjadwalkan pemeriksaan Attabik Ali, mertua Anas Urbaningrum. Attabik sedianya dimintai keterangan dalam kasus penerimaan hadiah proyek Hambalang yang melibatkan menantunya. Namun Attabik tak bisa hadir akibat sakit.

Attabik adalah anak dari Kiai Ali bin Maksum bin Ahmad, ulama yang dikenal sebagai orang yang memulai pesantren Al-Quran di Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta. Pesantren itu kemudian menjadi badan hukum dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta yang kini dipimpin mertua Anas tersebut.

BUNGA MANGGIASIH

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU


Berita terpopuler lainnya:
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

4 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

14 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya