Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein di Istana Merdeka, Jakarta (26/2). Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania di berbagai bidang, antara lain terkait perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Abdullah II dari Yordania mengapresiasi kemajuan hubungan kedua negara dalam pertemuan keduanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.
Menurut Faizasyah, salah satu kemajuan hubungan kerja sama kedua negara tampak dalam bidang investasi. Misalnya, investasi petrokimia. "Ini menunjukkan bahwa faktor jarak tidak menjadi suatu kendala bagi Indonesia dan Yordania untuk membangun sebuah kerja sama," kata Faizasyah di Istana Negara, Jakarta.
Selain itu, kata Faiz, Presiden SBY juga menyinggung banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Yordania. SBY berharap ada perhatian dari pemerintah Yordania terkait kekonsuleran. "Raja Abdullah menyampaikan komitmen pemerintah Yordania untuk memberikan atensi sebaik-baiknya atas masalah TKI di Yordania."
Pertemuan juga menekankan perlunya keterukuran dalam pengiriman dan penampungan tenaga kerja Indonesia oleh pihak sponsor di Yordania. "Secara prinsip Raja Yordania menggarisbawahi komitmen pribadinya bahwa ini adalah masalah yang akan diberikan atensi secara khusus," ujar Faizasyah.
Ia mengatakan bidang kerja sama lain yang sepakat ditingkatkan adalah pendidikan, intelijen, pertahanan, dan keamanan. "Ada keperluan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan, dalam arti transfer teknologi dan pengembangannya," kata Faiz. Menurut dia, delegasi Yordania bakal mendatangi Indonesia untuk menyampaikan konsep kerja sama bidang dalam bidang pertahanan.