Ilustrasi Lapas terbakar. TEMPO/Soetana Monang Hasibuan
TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Handoyo Sudrajat mengatakan, perluasan dan pembangunan lembaga pemasyarakatan baru sudah sangat mendesak. Alasannya, mayoritas lapas sudah kelebihan kapasitas. "Dari 34 kantor wilayah, lapas yang kelebihan kapasitas itu ada di 25 kanwil," kata Handoyo di kantornya, Senin, 24 Februari 2014.
Menurut Handoyo, kelebihan kapasitas itu hampir merata. Bahkan ada lapas yang kelebihannya mencapai 400 persen. Namun sayangnya, perluasan dan pembangunan lapas terkendala minimnya anggaran yang dimiliki direktorat. Bahkan tahun ini anggaran untuk lapas dipotong lebih dari 50 persen. (Baca: Dana Renovasi Penjara se-Indonesia Rp 1 Triliun)
Handoyo khawatir buruknya kondisi lapas justru akan memicu timbulnya kerusuhan. Apalagi menjelang pemilihan umum yang bakal berlangsung 9 April 2014.
"Keresahan dan kerusuhan mungkin saja bisa tersulut, karena suasana di lapas yang tak baik. Napi tak dapat makan yang benar, istirahat yang cukup, sehingga mudah terpicu." Sudrajat berharap dalam waktu dekat segera ditemukan solusi untuk memperbaiki kondisi lapas.
Sebelumnya, sejumlah kerusuhan di lapas terjadi dalam enam bulan terakhir yang mayoritas dipicu kapasitas lapas yang berlebih. Misalnya kerusuhan yang terjadi di Lapas Lhokseumawe maupun Tanjung Gusta. (Baca: Rusuh Lapas Lhokseumawe, 70 Persen Terbakar)