TEMPO.CO, Bandung - Kasubid Penyidikan dan Pengamatan Gn Api Wil Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan, erupsi Gunung Kelud terjadi, Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22.50 WIB.

Hendra yang tengah berada di Pos Pemantauan Gunung Sinabung itu mengaku belum tahu soal perkembangan erupsi Gunung Kelud. . "Teman-teman kesulitan mengontak, karena semuanya mundur," kata dia.

Gunung itu meletus setelah Badan Geologi menaikkan status Gunung Kelud menjadi Awas atau Level IV sejak Kamis, 13 Februari 2014, pukul 21.15 WIB, dan merekomendasikan mengosongkan radius 10 kilometer dari kawah gunung itu.

Menurut dia, koleganya yang bertugas di Gunung Kelud sulit dihubungi setelah diputuskan meninggalkan Pos Pengamatan di Gunung Kelud karena lokasinya berada di dalam radius bahaya. Dalam catatan Tempo, Pos Pengamatan Gunung Kelud berjarak hampir 8 kilometer dari puncak puncak.

Hendra mengatakan, tim PVMBG yang bertugas di Pos Pengamtan Gunung Kelud bergerak ke Desa Wates, Blitar, setelah mundur dari pos itu.

Sebelumnya, Kepala PVMBG Muhammad Hendrasto mengatakan, dari statistik, erupsi Gunung Kelud terjadi tiap minimal 15 tahun sekali. Letusan Kelud tercatat terjadi di antaranya tahun 1919, 1951,1966, 1990, serta 2007. Letusan terakhir, pada 2007 berjenis Epusif, dengan menghasilkan kubah lava dengan volume materialnya menembus 16,28 juta meter kubik.

Catatan Tempo, letusan Gunung Kelud dengan melepaskan material vulkanik terakhir terjadi 24 tahun lalu di bulan yang sama. Letusan itu terjadi 10 Februari 1990 pukul 12.23 WIB setelah terjadinya lonjakan aktivitas vulakanik mulai 9 Februari 1990. Perintah mengungsi saat itu dijatuhkan tanggal 10 Februari 1990 paginya.

AHMAD FIKRI

Topik
Busway Bekas| Dinasti Atut | Jokowi | Gunung Kelud |

Berita Terpopuler
Indah Dewi Pertiwi Akui Kenal Wawan, Manajernya
Kulit Maia Estianty Kendur, Cukup Dirawat di Rumah
Hugh Jackman Pandu Tony Awards 2014
Lenny Agustin Dapat Kartu Valentine
Cinta Penelope Akan Bergaya Gotik di Pesta Nikah