TEMPO.CO, Makassar - Jenazah Inspektur Satu Muh. Daud, korban penembakan pria misterius, rencananya akan dipulangkan ke rumah duka di Jalan Pallantikang, Kecamatan Somba Opu, Sungguminasa, Gowa, siang hari ini. Pemulangan tersebut setelah proses visum di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar selesai.
Sejumlah kerabat korban yang ditemui di rumah sakit mengatakan jenazah Daud akan disemayamkan di Gowa untuk selanjutnya diberangkatkan ke Sinjai untuk dimakamkan. Daud akan dimakamkan di pemakaman umum di kampung halamannya.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan tengah menyiapkan proses upacara penghormatan terakhir untuk Daud. Prosesi itu akan dilakukan di rumah duka di Gowa. Saat ini sejumlah polisi dan masyarakat tengah memadati daerah sekitar rumah tersebut yang juga jadi lokasi penembakan.
Daud tewas setelah ditembak dari jarak dekat oleh pria misterius di depan rumahnya tadi Subuh. Ia meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Istrinya, Wardiah, 43 tahun, disebutkan sedang terbaring lemah karena sakit stroke. Ia sempat terjatuh di kamar mandi sehari sebelum Daud tewas.
Sejumlah keluarga masih menunggu di depan ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Mereka rata-rata tak mampu menahan tangis. Beberapa di antaranya membawa serta foto almarhum Daud.
Nur Fitriana, salah satu putri Daud, mengaku sangat kehilangan sosok ayahnya. Daud, menurut Nur, merupakan sosok pelindung di dalam keluarga. Semasa hidup, ia selalu mendidik keluarganya untuk taat beribadah. Daud juga dikenal ramah terhadap semua orang yang dikenalnya.
Menurut Nur, Daud pernah berpesan untuk dimakamkan secara Islami jika suatu saat meninggal. Nur mengatakan itu saat mendengar polisi ingin melakukan prosesi upacara penghormatan terakhir. "Pesannya dimakamkan secara Islam saja," katanya.