Tersangka Kolor Ijo Diseret ke Mapolda Jawa Timur
Editor
Agus Supriyanto
Rabu, 5 Februari 2014 17:39 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Sub-Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Bambang Cahyo Bawono mengatakan tersangka Buasir Nur Khotib, 50 tahun, alias "kolor ijo", dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur hari ini. Kolor ijo adalah julukan bagi pelaku kejahatan yang mengambil barang dan memperkosa korbannya.
Warga Desa Posangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu dipindahkan dari Polres Probolinggo guna penyidikan lebih lanjut. “Petugas membawa tersangka dari Polres Probolinggo sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Bambang kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2014.
Menurut Bambang, kasus ini diambil alih oleh Polda Jawa Timur karena sudah menelan banyak korban di berbagai tempat. Selain itu, penyidik Polda turut membuntuti dan menangkap tersangka. “Karena kasus ini booming di masyarakat dan banyak TKP-nya, maka kami ambil alih untuk penyelidikan selanjutnya,” katanya.
Dia menerangkan Buasir diduga melakukan kejahatan di sejumlah tempat. Polisi menduga dia telah memperkosa 31 korban. “Korban yang mengaku kepada Polres Probolinggo hanya empat orang,” katanya.
Modus yang dilakukan Buasir adalah masuk ke suatu rumah dengan menodong orang yang berada di dalamnya. Buasir lalu mengambil barang berharga milik korbannya. Sebagian perempuan yang menjadi korban dia perkosa. Tidak semua korban dia perkosa. Kadang Buasir hanya mencuri barang. “Pelaku sudah beraksi sejak 2004 hingga 2014, jadi sekitar sepuluh tahunan,” kata Bambang.
"Kolor ijo", kata dia, merupakan julukan yang dicetuskan masyarakat kepada pencuri yang memperkosa korbannya. Dalam aksinya, Buasir hanya menggunakan selembar pakaian dalam, yang biasa disebut "kolor", berwarna hijau.
Sebelumnya, Buasir pernah ditangkap di Jakarta, tempat dia mendapat julukan "kolor ijo". Setelah itu Buasir memindahkan lokasi aksi kriminalnya ke Probolinggo, hingga tahun ini. “Kasus ini akan kami kembangkan, karena kami prediksi masih banyak korban yang belum terdeteksi,” kata Bambang.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terkait
Saatnya Memakai Plastik Ramah Lingkungan
Ahok Curiga Ada Korupsi Miliaran di Sampah
Bimbim dan Kaka Slank Temui Ahok
Ketika Bimbim Slank Temui Ahok Idolanya
Ahok Berkunjung Ke Rumah Prabowo, Ini Obrolannya