Pasek Akhirnya Melawan Demokrat  

Reporter

Senin, 20 Januari 2014 17:17 WIB

Ketua Fraksi demokrat Nurhayati Ali Assegaf berjabat tangan dengan Anggota Fraksi Demokrat I Gede Pasek Suardika sebelum mengikuti sidang pleno Fraksi Demokrat di gedung DPR, Jakarta (17/1). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika melawan keputusan partainya terkait usulan pergantian antarwaktu sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pasek menganggap pemecatannya tidak memenuhi syarat formal, prosedur, dan substansi sesuai aturan perundang-undangan.

"Demi mencari kebenaran dan tegaknya keadilan, saya akan secepatnya menggugat atas perbuatan melawan hukum Ketua Harian dan Sekjen," kata Pasek saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 20 Januari 2014. Dia meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tidak menindaklanjuti surat ini.

Pasek mengatakan, secara formal, surat pemecatan dirinya melanggar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Pasek mengacu pada Pasal 214 ayat (1) yang menyebutkan surat pergantian harus ditandatangani oleh pimpinan partai. Dalam penjelasan, yang dimaksud pimpinan adalah ketua umum atau sebutan lain yang sejenis. "Sedangkan surat ini ditandatangani oleh Syariefuddin Hasan," kata Pasek. Karena itu, dia meminta pimpinan Dewan tak menindaklanjuti surat ini.

Dari aspek prosedur internal, Pasek mengatakan tak pernah diperiksa terkait dugaan pelanggaran kode etik. Dalam aturan internal Demokrat, jika ada dugaan pelanggaran seharusnya diproses di Komisi Pengawas, Dewan kehormatan, dan ditindaklanjuti oleh pengurus pusat. Dia mengatakan, dalam Undang-Undang Partai Politik, penyelesaian konflik internal harus melalui mahkamah partai. "Mahkamah yang didaftarkan adalah Komisi Pengawas dan Dewan Kehormatan," kata dia.

Pasek mengaku tak pernah diperiksa untuk mengkonfirmasi dugaan pelanggaran kode etik. Karena itu, menurut dia, tudingan ini imajiner dan hanya berangkat dari sangkaan personal. Pasek mengatakan, tudingan melanggar kode etik mengganggu karier politiknya. "Karena menurut saya tidak ada yang dilanggar," kata dia.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terpopuler
Percakapan Akil Mochtar Soal Pembagian Suap
Lagi, Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia
SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega

Berita terkait

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pernyataan Anas Urbaningrum soal Gantung di Monas

15 Juli 2023

Kilas Balik Pernyataan Anas Urbaningrum soal Gantung di Monas

Anas Urbaningrum, Ketua Umum PKN yang baru, menyinggung pernyataannya soal 'Gantung Anas di Monas'. Berikut kilas balik peristiwanya

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Pasang Target Ini Untuk PKN di Pemilu 2024

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Pasang Target Ini Untuk PKN di Pemilu 2024

Anas Urbaningrum yakin PKN bisa menempatkan kadernya di semua level DPR asalkan memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PKN Belum Tentukan Arah Dukungan untuk Pilpres 2024

15 Juli 2023

PKN Belum Tentukan Arah Dukungan untuk Pilpres 2024

PKN baru akan menentukan arah dukungan untuk Pilpres 2024 jika sudah ada pasangan capres dan cawapres definitif.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

PKN berkeras Anas Urbaningrum tak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang.

Baca Selengkapnya

Gede Pasek Suardika Bilang Ingin Mengabdikan Diri Bersihkan Nama Anas Urbaningrum

14 Juli 2023

Gede Pasek Suardika Bilang Ingin Mengabdikan Diri Bersihkan Nama Anas Urbaningrum

Pasek menyebut Anas Urbaningrum merupakan korban kriminalisasi dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, PKN Baru Akan Tentukan Arah Dukungan Jika Sudah Tahu Siapa Pasangan Capres dan Cawapres

13 Juli 2023

Pilpres 2024, PKN Baru Akan Tentukan Arah Dukungan Jika Sudah Tahu Siapa Pasangan Capres dan Cawapres

PKN menyatakan masih akan fokus dalam menyiapkan caleg mereka, belum akan menentukan arah dukungan untuk Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya