Kemendibud Dinilai Lamban Urus Akreditasi Kampus

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 29 Desember 2013 17:02 WIB

Mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogakarta - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Edy Suandi Hamid mengkritik kelambanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dirjen Pendidikan Tinggi dalam mempersiapkan infrastruktur akreditasi institusi dan program studi kampus negeri dan swasta. Padahal, dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, ada ketentuan yang menyebutkan pada pertengahan 2014 mendatang, atau dua tahun setelah UU itu disahkan, semua kampus yang beroperasi harus memiliki akreditasi institusi dan program studi. "Sudah makin dekat, tapi persiapannya minim, saya ragu aturannya bisa benar-benar diterapkan," kata Edy, Ahad 29 Desember 2013.

Edy mengatakan program APTISI untuk membentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), yang menerima wewenang memberi akreditasi program studi di kampus swasta, mandeg karena kelambanan Kemendikbud. Sampai sekarang, dia melanjutkan, belum ada peraturan menteri untuk menjabarkan banyak hal detail sebagai kerangka kelembagaan dan pola kerja LAM. "LAM mandeg karena kami baru menyusun konsep umumnya saja, perlu ada peraturan menteri turunan UU Dikti tersebut," kata Edy.

Karena itulah, Edy pesimistis penegakan aturan akreditasi kampus bisa terlaksana secara menyeluruh pada pertengahan 2014. Dia menilai jatah waktu setengah tahun tidak akan cukup bagi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN) PT untuk menilai akreditasi institusi dan program studi ribuan kampus di Indonesia. "Kampus swasta saja ada 3600, belum lagi kampus negeri ada banyak yang belum mendapatkan akreditasi," ujar Edy.

Dia memperkirakan hambatan beban yang terlalu berat untuk menerapkan aturan akreditasi kampus akan menyebabkan penegakan ketentuan yang asal-asalan. Edy memperkirakan semua kampus akan diminta untuk mendaftarkan pengajuan akreditasi institusi dan program studinya saat mendekati tenggat penegakan aturan pada pertengahan 2014. "Tapi, model penegakan aturan seperti ini tidak mendidik dan tidak adil. Pintar atau tidak nilainya jadi sama," ujar dia.

Edy berpendapat selama ini Kemendikbud dan Dikti terlalu lambat untuk mempersiapkan aturan operasional turunan UU Dikti yang baru disahkan pertengahan 2012 lalu. Dia mengamati masih ada puluhan peraturan menteri (Permen) dan peraturan pemerintah (PP) yang belum dibentuk untuk penjabaran pasal-pasal di UU tersebut. "Harusnya sudah ada sekarang (semua PP dan Permen turunan UU Dikti)," kata dia. "Mungkin kondisi ini akan disiasati dengan pasal-pasal peralihan."

Dalam catatan Tempo, sampai akhir 2013, di DIY baru beberapa kampus swasta menuntaskan pembaruan nilai akreditasi institusi atau sebagian program studinya. Kampus-kampus itu seperti UMY, UII, UAD, UAJY dan beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya lagi. Namun, jumlah itu masih terbilang sedikit ketimbang jumlah kampus swasta di DIY yang mencapai 130-an dengan program studi sebanyak 500-an.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

20 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

10 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

17 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

23 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya