Pernyataan PM Thailand Dikecam Pemerintah dan Tokoh Muslim Indonesia
Reporter
Editor
Senin, 20 Desember 2004 18:33 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menyesalkan pernyataan Perdana Menteri Thailand Thakshin Sinawatra yang menuduh pemerintah Indonesia telah membiarkan tumbuhnya kelompok militan Islam. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Widodo AS, selama ini telah terjalin kerjasama yang erat antara Indonesia dan Thailand. Oleh karena itu menurut Widodo, informasi ini seharusnya disampaikan pemerintah Thailand kepada Indonesia melalui saluran diplomatik. "Harusnya ada bukti yang cukup sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut,"kata Widodo pada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/12).Menanggapi pernyataan Thakshin, pemerintah Indonesia akan meminta klarifikasi dari pemerintah Thailand. Permintaan tersebut akan disampaikan melalui saluran diplomatik. Hubungan muslim Thailand Selatan (Pattani) dengan muslim Indonesia memang sangat erat. Banyak pelajar dan mahasiswa Pattani belajar di sekolah, pesantren dan perguruan tinggi di Indonesia. Ketua front Pembela Islam (FPI), Habibir Muhammad Rizieq Shihab menangkui hubungan yang erat antara muslim Indonesia dan Thailand Selatan. "Kami sering bertemu dengan para Pelajar, mahasiswa dan ulama Thailand Selatan,"kata Rizieq. Namun, ia membantah muslim Thailand Selatan datang ke Indonesia untuk belajar terorisme. "Mereka belajar Islam disini,"katanya. Menurut Rizieq timbulnya radikalisme di Thailand Selatan, karena terjadi ketidakadilan disana. "Pembangunan yang tak seimbang, adanya ketidakadilan dan penindasan muslim di daerah itu,"kata Rizieq. Kesalahan pemerintah Thailand, menurut Rizieq, karena menanggap semua ummat Islam di Thailand Selatan adalah teroris. "Padahal yang radikal itu cuma sedikit sekali,"katanya.Sapto Pradityo