TEMPO.CO, Jakarta--Komisioner Pemilihan Umum (KPU) mengatakan data pemilih yang belum lengkap variabel data kependudukannya di Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2014 masih 7,1 juta jiwa. Jumlah itu merupakan informasi dari beberapa KPU Proinsi yang melapor ke KPU sehari jelang rapat pleno penetapan rekapitulasi nasional DPT kemarin, Senin, 4 Noember 2013.
"Sebanyak 3,2 juta data pemilih sudah lengkap. Tinggal 7,1 juta lagi yang perlu info lebih lanjut dari Kementerian Dalam Negeri," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, kepada Tempo, Selasa, 5 Noember 2013.
Jumlah itu, kata Ferry, berdasarkan laporan KPU Provinsi sehari sebelum rapat pleno. Hasil itu disebut sinkronisasi antara KPU Provinsi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di tiap-tiap daerah tentang variabel data kependudukan dalam DPT.
Namun KPU sengaja tidak menyampaikannya di pleno dan menunggu sampai semua data DPT yang bermasalah sebanyak 10,4 juta selesai. KPU memastikan 10,4 juta pemilih yang tetap disertakan dalam DPT memang ada orangnya. "Teman-teman KPU Provinsi sudah mengumpulkan bukti-bukti tentang keberadaan mereka," kata Ferry.
Bukti-bukti itu, kata Ferry, terdiri dari surat keterangan dari lembaga pemasyarakatan, kepala desa, atau pernyataan pribadi yang tak punya nomor induk kependudukan dalam DPT. Sebanyak 10,4 juta DPT yang belum beres diklaim bermasalah karena sebagian besar mereka adalah narapidana dan tahanan di lapas dan warga yang memang belum punya dokumen kependudukan secara lengkap.
KPU telah menetapkan rekapitulasi DPT nasional. Daftar Pemilih Tetap sebanyak 186.612.255 juga termasuk 10,4 juta pemilih yang datanya belum beres seperti tak punya NIK atau variabel data kependudukannya belum lengkap. Badan Pengawas Pemilu telah meminta agar KPU membereskan 10,4 juta DPT itu sampai sebulan ke depan.
KHAIRUL ANAM
Berita terkait:
KPU Diminta Tunda Penetapan DPT
PDIP Ngotot DPT Ditunda
Golkar: DPT Jangan Ditunda, Masih Ada DPK
Aturan Kampanye di Televisi Diminta Lebih Tegas
Berita terkait
Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024
1 hari lalu
Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024
1 hari lalu
Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Baca SelengkapnyaPilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa
2 hari lalu
Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan
44 hari lalu
Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.
Baca SelengkapnyaMasduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data
44 hari lalu
Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan
45 hari lalu
Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaKepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara
46 hari lalu
Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta
46 hari lalu
Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.
Baca SelengkapnyaSidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat
46 hari lalu
Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi
47 hari lalu
Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.
Baca Selengkapnya