TEMPO.CO, Bandung - Permainan angklung oleh 1.061 orang dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jumat siang, 25 Oktober 2013, tercatat sebagai rekor dunia. Selama satu jam lebih, para dokter muda hingga tua asyik memainkan sejumlah lagu di taman rumah sakit.
Perwakilan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Damian Awan Rahargo mengatakan ada 1.061 dokter yang bermain angklung bersama. Peristiwa itu merupakan yang pertama dalam catatan MURI. (Lihat juga: Seribu Dokter Izin Main Angklung)
Dari Australia, kata Awan, Ketua Umum MURI Jaya Suprana memutuskan pergelaran angklung tersebut tidak dicatatkan sebagai rekor Indonesia. Saat pengumuman itu dibacakan, sejumlah dokter pemain angklung ada yang kaget dan sempat kecewa. "Kami mengukuhkan sebagai rekor dunia karena belum pernah terjadi pada dokter di rumah sakit mana pun di belahan dunia," kata Awan, seusai permainan angklung usai, Jumat sore, 25 Oktober 2013.
Para dokter sontak bergembira mendengar keputusan itu. "Saya baru pertama kali ini main angklung. Rasanya sangat istimewa tercatat sebagai rekor dunia," kata Andy Bariyadi, seorang dokter umum yang tengah sekolah dokter spesialis di RS Hasan Sadikin kepada Tempo.
Direktur Utama RS Hasan Sadikin Bayu Wahyudi mengatakan, rekor ini merupakan yang pertama buat mereka. Ia mengaku tak masalah jika ada pihak lain yang berusaha menyaingi rekor itu.
Soal 1.000 lebih dokter yang ikut, ujar dia, tak sampai mengganggu pelayanan rumah sakit. Manajemen telah mengatur siapa dokter yang bisa ikut dan tidak sejak sepekan lalu. Rumah sakit pusat di Jawa Barat itu total punya lebih dari 1.500 orang dokter, antara lain terdiri dari 500 orang staf dokter dan 1.300 dokter residen (dokter umum yang sedang mengambil spesialis). "Yang tugas pada hari ini diizinkan dua jam main angklung, setelah itu bertugas lagi sampai pukul 16.00 WIB," ujarnya.
Permainan angklung secara massal itu dimulai pukul 13.30 WIB. Di antara barisan pemain berkostum jas putih dokter itu, dua dokter bule muda juga ikut. Dipandu kelompok musik dari Saung Angklung Udjo, mereka memainkan sejumlah lagu, seperti Ibu Kita Kartini, Bengawan Solo, dan All My Loving (The Beatles).