Kepemimpinan PPP Harus Diganti

Reporter

Editor

Selasa, 7 Desember 2004 09:33 WIB

TEMPO Interaktif, Medan:Partai Persatuan Pembangunan (PPP) termasuk partai yang lambat melakukan perubahan. Duet Hamzah Haz dan Ali Marwan Hanan telah membawa PPP ke jurang kehancurannya. Tuntutan untuk mengadakan Muktamar Luar Biasa untuk menggeser kedua tokoh itu, juga kurang mendapat sambutan. Salah seorang Wakil Ketua DPP PPP Zarkasih Nur termasuk yang tak mendukung adanya Muktamar Luar Biasa itu. "Muktamar Luar Biasa kurang menguntung bila hendak dilaksanakan untuk mengganti kepemimpinan pengurus Partai periode saat ini,"katanya.Alasan bekas Menteri Koperasi pada zaman Presiden Abdurahman Wahid itu, karena jabatan kepengurusan saat ini akan berakhir pada tahun 2007 yang akan datang. "Jadi, jabatan kepengurusan yang terbentuk di Muktamar relatif singkat, tak menguntungkan semua pihak,"ujarnya usai mengadiri acara Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi Sumatera Utara) di Hotel Garuda Plaza Medan, Senin sore 6/12. Namun, menurut Zarkasih, tidak menutup kemungkinan bila ada beberapa wilayah yang ingin mempercepat Muktamar dilaksanakan. “Asalkan dalam frame konstitusional, bisa saja terjadi. AD/ART PPP memungkinkan untuk itu,"ujarnya yang didampingi Ketua Parmusi, Bachtiar Chamsyah.Bachtiar Chamsyah adalah calon kuat Ketua Umum PPP menggantikan Hamzah Haz dan kubu Ali Marwan Hanan--yang dianggap tak mampu membawa PPP ke arah yang lebih baik. Menurur Zarkasih, kemungkinan Muktamar Luar Biasa, bisa saja terjadi karena keinginan-keinginan beberapa wilayah yang ingin mengaktualisasikan dalam rangka membangkitkan dan menyegarkan partai PPP ke depanMenurut, Zarkasih, daerahn-daerah yang menginginkan Muktamar Luar Biasa, baru akan kelihatan pada saat Musyawarah Kerja Nasional PPP 26-28 Desember mendatang. "Kami dan beberapa kawan pengurus sebenarnya menginginkan perubahan dalam tubuh pengurusan Partai Persatuan Pembangunan saat ini,"katanya. Karena, beberapa daerah yang merasa kecewa terhadap kepemimpinan partai saat ini yang dirasa tidak konsisten. Akibatnya, kewibawaan partai merosot tajam.Salah satu perubahan yang diinginkan adalah memberi jalan dan kesempatan kepada kader-kader generasi muda untuk memimpin partai. Menurut Bachtiar Chamsyah, ada beberapa hal yang menyebabkan kemorosotan partai di mata masyarakat maupun kadernya. Salah satunya adalah kebijakan politik PPP yang tidak konsisten. "Gak bisa, kader PPP hari ini disuruh A, besok disuruh B, besoknya lagi kembali ke A,"ujar Menteri Sosial dua periode belakangan ini.Bachtiar menyesalkan kebijakan politik pemimpin partai yang mula-mula mendukung Megawati sebagai Presiden. "Kemudian, karena Ibu Mega gak mau, ia (Hamzah Haz) muncul sendiri “ ucap Bactiar. Kemudian setelah Partai kalah, kembali mendukung koalisi kembangsaan bentukan PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Setelah tidak cocok dengan Koalisi Kebangsaan, pindah ke Koalisi Kerakyataan. “ Mau dibawa ke mana PPP,"ujar Bachtiar Chamsyah.Hambali Batubara dan Bambang Soed

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

30 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

30 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

40 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

43 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

43 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

43 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

4 Cawapres dan Wapres Warga Nahdlatul Ulama, Hamzah Haz sampai Ma'ruf Amin

9 Oktober 2023

4 Cawapres dan Wapres Warga Nahdlatul Ulama, Hamzah Haz sampai Ma'ruf Amin

Empat cawapres dan capres dari Nahdlatul Ulama, dari Hamzah Haz sampai Ma'ruf Amin. Mereka nahdliyin, dua berhasil, dua gagal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Mantan Ketum PPP Hamzah Haz Jadi Wakil Presiden

6 Juni 2023

Kilas Balik Mantan Ketum PPP Hamzah Haz Jadi Wakil Presiden

Pencapaian tertinggi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP adalah terpilihnya Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden pada 2001. Begini kilas baliknya.

Baca Selengkapnya