TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dijadualkan Minggu (17/3), akan memberikan pidato politik berkaitan dengan HUT ke –29 PDIP di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah. Sementara itu sejak Sabtu (16/3) kemarin, hingga Minggu (17/3) ribuan massa pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memadati lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah. Humas DPD PDI-P Jawa Tengah Didiek Herdiana mengatakan Megawati juga akan meresmikan Panti Marhaenis sebagai kantor DPD PDIP Jateng. Sebelumnya, Megawati dijadualkan akan melaksanakan upacara kenegaraan, yakni peresmian jalan layang Semarang Utara di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas. "Ibu Mega tiba di Bandara A Yani pukul 09.00 WIB, langsung menuju tempat peresmian Jembatan Layang. Setelah itu, Ibu Mega dan rombongan menuju ke Wisma Perdamaian untuk mengganti pakaian dinas kenegaraan dengan pakaian partai. Setelah itu meresmikan Panti Marhaenis dan menyampaikan pidato politik di Simpanglima," jelas Didik. Reporter Tempo News Room melaporkan situasi di Lapangan Simpang Lima berangsur-angsur mulai dipadati ribuan massa pendukung maupun simpatisan partai berlambang banteng dalam lingkaran. Mereka datang ke Semarang dengan menggunakan mobil pribadi, bus, truk dan sepeda motor. Minggu (17/3) pagi ini, mulai pukul 07.00 WIB, dengan membawa atribut partai, massa mulai melakukan konvoi mengelilingi kota Semarang. Sementara itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh pertokoan di kawasan Simpang Lima Plasa, hari ini akan tutup. Penutupan tersebut dilaksanakan setelah beredarnya surat edaran dari PT Plasa Simpang Lima no: 043/PSL/Dir/III/02 yang berisi himbauan untuk tidak melakukan aktifitas niaga. (Sohirin)
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai
3 menit lalu
Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai
Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.