Kiai Khos NU Tapalkuda Himbau Muktamirin Tidak Pilih Hasyim Muzadi
Reporter
Editor
Selasa, 30 November 2004 12:21 WIB
TEMPO Interaktif, Situbondo: Para kiai khos NU dari wilayah tapalkuda, Jawa Timur menginginkan dan menghimbau kepada peserta Muktamar (muktamirin) NU ke 31 di Boyolali untuk tidak lagi memilih Hasyim Muzadi sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU karena dinilai telah menyeret ormas Islam itu ke ranah politik praktis. "Seperti halnya kiai sepuh lainnya, kami menilaiselama kepemimpinan Hasyim Muzadi di PBNU, dia banyak menyeret NU kembali kedalam politik praktis," tegas KHAchmad Sofyan Miftahul Arifin dan KH. Cholil As'ad Syamsul Arifin kepada Tempo, selasa (30/11) pagi.Kedua kiai sepuh itu berpendapat lebih baik pimpinan NU kembali diserahkan saja kepada Bani Hasyim. Selamapimpinan Hasyim Muzadi, NU sering dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan, terbukti dalam Pilpres yang lalu, mulai jajaran pengurus dari tingkat PWNU sampai PCNU dijadikan kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Kami sangat menyesalkan sikap Hasyim Muzadi itu," tegas kedua kiai kultural dari Situbondo. Menurut mereka, figur yang cocok untuk menjabat sebagai Ketua Umum PBNU adalah KH Mustofa Bisri, serta KH Abdurrahman Wahid sebagai Rais 'Aam,Disamping itu, mereka juga menyesalkan panitia Muktamar yang tidak menyertakan para kiai sepuh di kawasan tapal kuda, sebab panitia menilai para kiai kultural di daerah tapal kuda, paling keras menolak Hasyim, untuk meminpinkembali PBNU dalam periode mendatang. Menurut Kiai A Zaki Abdullah, pada muktamar sebelumnya di Lirboyo para kiai kultural dan pengasuh pondok pesantren juga diundang. Sekarang KHR Cholil As'ad pengasuh Ponpes Wali Songo Situbondo, KH Sofyan Miftahul Arifin dari Ponpes SumberBunga-Situbondo dan KH Chatib Umar PP dari Pesantren Sumberwringin Sukowono-Jember tidak diundang. "Ini sudah keterlaluan," katanya.Mahbub Djunaidy - Tempo