Menteri Gamawan Sangkal Penyebab Molornya DPT

Reporter

Rabu, 25 September 2013 18:42 WIB

Ketua KPU Husni Kamil Malik (kiri) didampingi Mendagri Gamawan Fauzi (kanan) menyampaikan pandangannya saat rapat dengar pendapat di Komisi II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyangkal komentar yang menuding lembaganya biang keladi karut-marut daftar pemilih sehingga penetapan daftar pemilih tetap Pemilu 2014 terpaksa diundur dari 13 September menjadi 23 Oktober mendatang. Menurut Gamawan, masyarakat perlu mengetahui, dalam proses penetapan DPT, Kementerian hanya membantu Komisi Pemilihan Umum.

”Salah satunya menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) ke KPU untuk diuji,” ujar Menteri Gamawan seusai rapat bersama penyelenggara pemilu antara pemerintah dan DPR di Kementerian Dalam Negeri, Rabu, 25 September 2013. ”Seolah-olah kesalahan ada pada Kementerian Dalam Negeri. Kami fungsinya hanya membantu KPU.”

Ia menjelaskan, data DP4 yang diserahkan Kementerian kepada KPU mempunyai tingkat akurasi sampai 90 persen. Data DP4, dia melanjutkan, terakhir kali diperbarui pada Februari lalu. Jadi, kata Gamawan, data DP4 tersebut masih harus diuji oleh panitia pemutakhiran data pemilih.


Hingga saat ini, berdasarkan hasil perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), terdapat 136 juta pemilih yang ada di seluruh Indoensia. Namun, berdasarkan hasil penyandingan data oleh KPU dengan Kementerian, hanya terdapat 115 juta pemilih yang datanya sinkron sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK).


Hal ini diketahui setelah KPU menyandingkan 181 juta Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dengan 190 juta data DP4. ”Untuk itulah kami mengecek apakah data yang masuk sudah terekam di e-KTP sehingga tepat akurasinya,” ujar dia.

Menurut Gamawan, dari total 190 juta DP4 yang diserahkan, hanya 54 juta yang belum tuntas proses akurasi ketunggalannya. Dia mengatakan sebanyak 54 juta data sudah tercatat dalam NIK. Namun, Gamawan mengakui bahwa NIK tersebut masih bisa ganda.

Dia mencontohkan, seseorang masih bisa mengubah nama, misalnya di Lampung memakai nama keturunan, sedangkan di Jakarta menggunakan nama Indonesia. ”Kami masih menemukan sekitar 800 ribu ketidaksesuaian,” katanya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan, lembaganya dan Kementerian Dalam Negeri sepakat bahwa jumlah data pemilih yang sinkron antara sistem informasi setiap lembaga adalah 131 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 16 juta pemilih dibandingkan dengan penyandingan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), yang tercatat hanya 115 juta pemilih yang sinkron.

”Nantinya angka tersebut masih bisa berkembang. Kami terus bekerja,” ujar Husni di tempat yang sama.

Husni mengatakan, berdasarkan data penyandingan terakhir, jumlah data pemilih yang tidak sinkron berkurang menjadi 45 juta pemilih dari sebelumnya 65 juta pemilih. Dia mengatakan, KPU terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT) di tingkat kabupaten/kota.


GALVAN YUDISTIRA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

1 hari lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

44 hari lalu

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.

Baca Selengkapnya

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

44 hari lalu

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang

Baca Selengkapnya

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

45 hari lalu

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.

Baca Selengkapnya

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

46 hari lalu

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

46 hari lalu

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

46 hari lalu

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

47 hari lalu

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.

Baca Selengkapnya