TEMPO.CO, Kupang - Para dokter dan tenaga medis lainnya yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 30 Juli 2013, menggelar aksi unjuk rasa dan mogok kerja.
Aksi unjuk rasa dilakukan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Akibatnya, pelayanan terhadap para pasien di RSUD Kefamenanu terganggu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, unjuk rasa dilakukan sebagai protes terhadap perlakuan anggota DPRD TTU, Theodorus Tahoni. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut melakukan pengancaman dan tindakan kasar terhadap dokter Fauji Sahata Nadea, yang bertugas di instalasi gawat darurat (IGD), Sabtu, 27 Juli 2013.
Peristiwa bermula saat Theodorus meminta kepada dokter Fauji untuk mengambil formalin bagi anggota keluarganya yang sedang sakit. Namun, karena masih melayani pasien lainnya, permintaan tersebut tidak bisa langsung dilayani. Theodorus marah dan mengancam akan memukul dokter Fauji.
Itu sebabnya, dalam unjuk rasa tersebut, para dokter dan tenaga medis menuntut agar Theodorus meminta maaf secara terbuka. "Kami juga menuntut agar Ketua DPRD dan Badan Kehormatan DPRD memberikan sanksi kepada anggota Dewan itu," kata Direktur RSUD Kefamenanu, Zakarias Dery Fernandez, saat menggelar orasi.
Sempat terjadi kericuhan karena para pengunjuk rasa yang berjumlah ratusan orang itu memaksa masuk ke dalam gedung DPRD. Namun mereka dihadang aparat keamanan yang berjaga di pintu gerbang.
Para dokter dan tenaga medis tersebut mengancam akan kembali menggelar aksi unjuk rasa jika tuntutan agar Theodorus meminta maaf kepada pihak RSUD Kefamenanu tidak dipenuhi.
Hingga berita ini ditulis, Theodorus belum bisa dimintai konfirmasi oleh Tempo. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, Theodorus sedang mengikuti rapat di DPRD TTU.
