Polisi Ungkap Uang Upin-Ipin di Yogyakarta
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Senin, 15 Juli 2013 16:19 WIB
TEMPO.CO, Sleman--Di masa Ramadan, banyak yang ingin meraup pahala, namun ada juga yang ingin meraup rezeki dengan cara culas. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, polisi menangkap empat penipu dan menyita uang palsu 590 lembar seratus ribuan. Jika uang itu asli nilainya Rp 590 juta.
Setiap ikatnya ada Rp 10 juta. Namun sayang uang itu adalah uang palsu yang bergambar Ipin-Upin, tokoh kartun asal Malaysia. Memang, uang itu tidak akan menjadi masalah jika hanya untuk mainan karena tertera tulisan "uang mainan". Namun ternyata uang itu untuk menipu orang lain dengan kedok pemberian modal investasi.
"Modus penipuannya yang menjadi masalah pidana," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Besar Heru Muslimin, Senin 15 Juli 2013.
Polisi menangkap Hendra Saputra (35) warga Banten, Sukir (30) warga Batang Jawa Tengah, Solikhin (28) warga Temanggung, dan Sriwati (42) warga Wonosobo. Polisi menyita barang bukti berupa 59 bendel uang palsu, setiap bendel berisi uang palsu Rp 10 juta.
<!--more-->
Ke empat tersangka berhasil ditangkap di salah satu wisma di Kaliurang, Minggu 14 Juli. Polisi juga menyita satu unit mobil Toyota Innova yang digunakan untuk melancarkan aksi tipu-tipu.
Kasus peredaran uang palsu di Sleman berkedok investasi. Yaitu orang yang akan menerima uang itu memberikan bunga 0,5 persen di awal pemberian uang. Korbannya adalah Muhammad Najib Wiyoto (44) warga Samarinda Kalimantan Timur.
Najib awalnya mendapat telepon dari tersangka Hendra. Kepada korban, tersangka mau meminjamkan uang untuk modal usaha dengan bunga rendah. Setelah termakan oleh bujuk rayu, korban datang ke Yogyakarta bersama isterinya yang bernama Widya, Selasa (25/6).
Sesampai di Yogyakarta korban bertemu dengan keempat tersangka. Mereka bertemu untuk tahap perkenalan di rumah kontrakan Hendra di daerah Puriwalet Kaliurang, Sleman. Di rumah itu, ke empat tersangka memiliki peran masing-masing. Hendra sebagai perencana aksi, Sukir bertindak sebagai boss, Solikhin bertugas merawat kontrakan dan Sriwati bertugas sebagai pembantu rumah tangga. "Peran ini sudah direncanakan agar terkesan profesional," kata Heru.
<!--more-->
Selanjutnya, pada Selasa (2/7), mereka mengajak korban bertemu lagi di Taman Palagan Asri Ngaglik Sleman. Tersangka bahkan mengiming-imingi dan pamer uang (palsu) Rp 30 miliar. Korban ditawarkan uang sebanyak Rp 2 miliar dengan bunga hanya 0,5 persen per tahun.
Lalu Najib tergiur dan menyepakatinya. Tersangka sepakat meminta agar bunga sebesar Rp 100 juta dibayar dimuka. Karena sudah sepakat, korban membayar bunga di awal. Setelah itu, korban ditinggal di tempat itu.
Setelah menerima uang, korban lalu mengamati uang yang banyak itu. Namun ia curiga setelah melihat tali uang yang biasanya bertuliskan nama bank, setelah dibuka ternyata kertas ikat uang itu hanya untuk menutupi gambar Ipin-Upin. "Uang palsu didapat dari Solo, per Rp 1 miliarnya (uang palsu), tersangka cukup mengeluarkan Rp 7 juta," kata Heru.
Para tersangka itu kini meringkuk di ruang tahanan Polres Sleman. Mereka dijerat dengan pasal 378, 372, 245, dan UU No 7 tahun 2011 tentang mata uang, dan di ancaman kurungan selama 15 tahun.
"Kami masih mengembangkan kasus ini. Kemungkinan masih ada korban lainnya, kalau ada yang merasa tertipu, silakan lapor saja," kata dia.
Secara kasat mata, uang palsu dengan tulisan "uang mainan" bergambar Ipin-Upin sangat mudah dikenali. Tetapi, kemungkinan juga para pelaku memiliki ilmu gendam untuk merayu para korban mereka. Maka masyarakat diminta hati-hati dengan uang palsu. Jika uang palsu bukan mainan, sebaiknya diperiksa dengan sinar ultra violet jika untuk transaksi. Secara manual, uang asli bisa dibuktilkan dengan dilihat, diraba dan diterawang
"Kalau untuk urusan uang asli atau palsu, kami selali mengecek dengan sinar ultraviolet dan uang harus dipastikan keasliannya dalam transaksi," kata salah satu pedagang telepun selular yang akrab dipanggil Irul. Waspada peredaran uang palsu.
MUH SYAIFULLAH
Terhangat:
Korupsi Proyek Hambalang | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap
Baca juga:
BlackBerry Z10 Kini Dibanderol Rp 990 Ribu
Gaji Orang Tua, Separuh Lulusan SNMPTN UGM Bohong
KPU Voting, Khofifah Gagal Lolos ke Pilgub Jatim
Pemeran Finn Hudson Glee Ditemukan Tewas di Hotel