TEMPO Interaktif, Jakarta: Lima jam setelah dilantik sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan pidato kenegaraan di Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ketika membacakan pidato pada Rabu (20/10) pukul 15.15 Wib, Yudhoyono didampingi Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Pada awal pidatonya, Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasinya dalam pemilihan umum. Secara khusus dia mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz yang telah menjaga konstitusi, bangsa dan negara. ?Jasa keduanya pada bangsa dan negara akan tercatat dalam lembaran negara,? kata Yudhoyono di depan puluhan wartawan dalam dan luar negeri. Melanjutkan kalimat tersebut, Yudhoyono berjanji akan terus menjaga komunikasi dengan Megawati yang dikalahkannya dalam pemilihan presiden 20 September lalu. Tidak lupa, dia mengutip pesan Bung Karno soal pentingnya persatuan. ?Karena di dalam perceraian kita akan runtuh,? ujar Yudhoyono mengutip pesan ayahanda Megawati itu. Megawati memang tidak menghadiri pelantikan Yudhoyono sebagai presiden, yang dilangsungkan di Gedung MPR/DPR, Rabu (20/10) pagi. Di bagian lain pidatonya, Yudhoyono mengungkapkan janji pemerintahannya. Mulai dari pemberantasan korupsi yang akan dia pimpin sendiri, penegakan hukum, otonomi daerah dan lainnya. Untuk melakukan semua itu dia sudah membentuk kabinet yang malam ini akan diumumkan personelnya. Rencananya, Kamis (21/10) pagi, kabinet itu akan dilantik. ?Kami akan menjaga amanat rakyat dan memohon doa restu,? ujar Yudhoyono menutup pidatonya. (untung widyanto)