Banteng Jawa Tinggal 26 Ekor, Musisi Turun Tangan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 4 Juli 2013 17:39 WIB

Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, (26/6). ANTARA/Seno

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hentakan kaki kuda mengiringi rekaman lagu di sepanjang Jalan Malioboro, Kamis 5 Juli 2013. Dua banner bergambar satwa ditambatkan dari atap andong hingga ke sebelah dudukan bagian luar. Ada gambar harimau, singa, gajah, zebra. Dua banner dipasang di sebelah kanan dan kiri tiang. Banner berwarna hijau dan putih itu bertuliskan Taman Safari 2 Prigen Pasuruan.

Andong itu membawa dua musisi, yaitu gitaris Satu Jari asal Surabaya Doddy “Mr D” Hernanto dan penyanyi pop kreatif, Sarah Fitria Andini sekitar 45 menit. Rutenya dari kawasan Tugu-Jalan Mataram-Malioboro-Keraton-Jalan Mataram-Malioboro.

Mereka memanfaatkan gadget untuk merekam suara Sarah dan petikan gitar Doddy. Sarah memegang mikrofon dan menggerakkan telunjuk jari. Doddy memetik gitar di sampingnya dan memencet ponsel pintar. Untuk menghasilkan suara musik yang bagus, mereka memakai sensor khusus. Alat itu berfungsi meredam suara kendaraan yang lalu lalang.

Musisi itu duduk menghadap jalan dan merekam dua lagu. Judulnya `Bos Javanicus` dan `Playboy`. Lagu `Bos Javanicus` bercerita tentang penyelamatan banteng Jawa. Sedangkan, `Playboy` lagu ciptaan Sarah Fitriani. “Untuk merekam satu lagu membutuhkan waktu tiga menit,” ujar "Mr D” Hernanto yang juga Duta Banteng Jawa Forum Konservasi Satwa Liar (FOKSI). Ia merekam suara hentakan kuda andong selama lima detik.

Rekaman lagu di atas andong merupakan bentuk keprihatinan musisi terhadap menurunnya populasi satwa liar. Doddy selama ini dikenal sebagai musisi yang terlibat dalam konservasi satwa liar di Jawa Timur. Dia menjelaskan, Malioboro dan Keraton dipilih karena menjadi miniatur Yogyakarta. Keraton menjadi simbol masyarakat Jawa.

“Saya ingin menggunakan simbol kebudayaan untuk menyelamatkan satwa liar. Harapannya muncul kesadaran kolektif masyarakat,” kata bekas pemencet keyboard grup musik rock Boomerang ini.

Banteng Jawa merupakan satu dari lima spesies banteng di dunia. Bos primigenius (Auroch), satu dari lima spesies langka itu dinyatakan punah. Populasi banteng Jawa di Taman Nasional Baluran Situbondo saat ini hanya tersisa 26 ekor. Padahal, pada 2012 populasi satwa di Hutan Baluran mencapai lebih dari 200 ekor. Populasi banteng Jawa juga menurun di Taman Nasional Meru Betiri, Alas Purwo dan Ujung Kulon. “Perburuan yang tidak terkontrol juga turut menyumbang penurunan populasi,” ujar Doddy.

SHINTA MAHARANI


Berita Terpopuler:

Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan

Presiden Mesir Digulingkan, Rakyat Berpesta

Ini Kisah Tukang Ojek Novi Amilia

BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu

Kopassus Penyerang Cebongan Dinilai Bukan Kesatria

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya