TEMPO.CO, Cianjur - Harga jengkol menembus Rp 50 ribu per kilogram selama sepekan terakhir. Sejumlah warung nasi di Cianjur, Jawa Barat memilih tidak menjual menu jengkol daripada tekor.
Nenah Nurlaila, 57 tahun, salah seorang pedagang warung nasi di Jalan Kaum, Cianjur, mengatakan, harga jengkol yang tidak terjangkau saat ini membuatnya tidak bisa berjualan menu masakan yang sangat banyak peminatnya ini. "Saat ini, saya tidak menjual menu jengkol, karena harganya lebih mahal dari daging ayam," tutur Nenah di Cianjur, Selasa 4 Juni 2013.
Menurut Neneh, selain mahal, saat ini jengkol sangat sulit ditemukan di pasar. "Saya berharap harga jengkol kembali turun, sehingga saya bisa berjualan menu jengkol lagi," ujarnya.
Kelangkaan jengkol diakui para pedagang di di Pasar Induk Cianjur. Anwar Siregar, 40 tahun, salah seorang pedagang jengkol mengungkapkan bahwa saat ini jengkol sedang mengalami kenaikan harga yang sangat drastis. "Saya mencari jengkol di Bandung, tapi barangnya tidak ada," ungkapnya.
Karena kelangkaan jengkol ini, Anwar mengaku tidak menjualnya saat ini. Untuk satu kilogram jengkol saat ini dihargai Rp 48 ribu sampai Rp 50 ribu rupiah atau untuk seperempat kilogram dihargai Rp 13 ribu. "Sebenarnya ada untung ruginya juga menjual jengkol di saat sedang mahal seperti ini, ruginya karena jarang ada yang membeli, dan untungnya karena labanya tinggi," ujarnya.
Diduga kelangkaan jengkol ini disebabkan cuaca buruk, sehingga menghasilkan jengkol dengan kualitas yang tidak baik. "Mungkin karena kegagalan panen, sekarang kan cuaca sedang tidak baik. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini harga jengkol kembali stabil," ia berharap.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita terkait
Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam
27 September 2023
Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.
Baca SelengkapnyaDeretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha
12 Juni 2023
Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.
Baca SelengkapnyaIming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023
11 Februari 2023
Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi
6 Februari 2023
Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.
Baca SelengkapnyaBPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi
1 Februari 2023
Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir
14 Januari 2023
Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar
13 Januari 2023
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaResesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
27 September 2022
Ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan masih ada kemungkinan Indonesia terkena dampak dari resesi global.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik
23 September 2022
Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur setelah harga BBM naik, harga sejumlah jenis beras di sana ikut naik
Baca SelengkapnyaDaya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau
2 September 2022
CIPS menyebutkan tingginya harga beberapa komoditas pangan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya