Laporan Penembakan, Kompolnas akan Datangi Papua

Reporter

Kamis, 23 Mei 2013 20:42 WIB

TEMPO/ Tjahjono Ep Eranius

TEMPO.CO, Jakarta--Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) rencananya akan mengunjungi Papua terkait laporan penembakan di Aimas Kabupaten Sorong pada 30 April 2013 serta penangkapan sewenang-wenang dan pelarangan unjuk rasa oleh polisi pada Mei 2013.

Sekretaris Kompolnas Logan Siahaan saat bertemu Perwakilan National Papua Solidarity (Napas) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) di Kantor Kompolnas, Jakarta, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mendatangi Papua.

"Jika ada penembakan yang mengorbankan warga sipil harus ditindak tegas karena ini melecehkan kepolisian," kata Logan, Kamis 23 Mei 2013.

Ia mengatakan jika penangkapan aktivis tanpa bukti yang kuat, polisi bersangkutan seharusnya ditindak.

Sebelumnya Napas dan KontraS mengadukan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen (Pol) Tito Karnavian ke Kompolnas atas tindakan penembakan, penyiksaan, penangkapan sewenang-wenang dan pelarangan unjuk rasa yang dilakukan oleh polisi.

Pengaduan disampaikan Kamis 23 Mei 2013, pukul 11.00 WIB di Kantor Kompolnas Kemayoran Jakarta Selatan.

"Perlu diketahui bahwa sejak 30 April hingga 23 Mei 2013, 31 orang menjadi korban kekerasan Aparat. Tiga diantaranya tewas tertembak di Aimas Kabupaten Sorong," kata Elly Petege, Koordinator Napas

Ia mengatakan, selain itu, Rabu 22 Mei kemarin, terjadi pula penangkapan terhadap Yason Ngelia ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Universitas Cenderawasih Jayapura, terkait perannya sebagai koordinator aksi 13 Mei 2013 di depan kampus Uncen Waena.

Interogasi terhadap Yason Ngelia dilakukan tanpa surat pemanggilan. Penangkapan warga tanpa melalui prosedur ini terjadi juga di beberapa kota di Papua, diantaranya Kabupaten Sorong, Biak, Mimika dan Kota Jayapura.

JERRY OMONA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya