TEMPO Interaktif, Jakarta: Kirab jumenengan KGPH Hangabehi sebagai raja baru Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat secara mendadak dibatalkan. Menurut salah seorang panitia jumenengan Hangabehi, KP Satryo Hadinagoro, pembatalan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran dari Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, yang meminta agar prosesi itu ditangguhkan. "Ada kekhawatiran kegiatan ini berisiko tinggi dan bisa memunculkan akibat buruk," ujar Satryo ketika dihubungi, Sabtu (11/9).Sedianya, sehari setelah dinobatkan sebagai Paku Buwana XIII, Hanggabehi akan dikirab keliling kota Solo mulai pukul 14.00 WIB, hari ini. Dalam kirab itu rencananya, anak lelaki PB XII dari isteri selir GRAy Pradapaningrum itu akan mengendarai kereta Garuda Kencana dengan delapan kuda. Selain itu tujuh kereta kuno milik keraton juga akan ikut dikirabkan. Kirab tersebut merupakan rangkaian dari jumenengan nata PB XIII versi Hangabehi.Menurut sekretaris panitia jumenengan, KP Edy Wirabhumi pembatalan pelaksanaan kirab tersebut dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar. Dikhawatirkan adanya pihak-pihak yang kemungkinan memanfaatkan acara tersebut sehingga akan memunculkan korban. Dia menyebut bukan tidak mungkin Solo saat ini juga menjadi sasaran yang diincar berkaitan dengan bom di depan Kedubes Australia. Apalagi sehari sebelumnya muncul selebaran yang berisi ancaman bom."Memang lebih baik ditangguhkan dulu, nanti lain waktu kalau sudah memungkinkan bisa digelar. Kirab sebenarnya juga bukan termasuk acara baku dalam rangkaian jumenengan nata," ujar suami GRAy Koes Moertiyah ituDikatakannya permintaan Kapolri tersebut didasarkan pada sikap solidaritas semua komponen bangsa terhadap tragedi bom di depan Kedubes Australia. Sebab, bangsa ini sedang berduka, rasanya kurang pas kalau warga Solo khususnya keluarga besar keraton menggelar sesuatu yang berkesan sebaliknya. Imron Rosyid - Tempo News Room