Menurut Ari dari sisi kebijakan, para menteri yang maju sebagai calon legislatif bisa membuat kebijakan yang sifatnya memperkuat popularitas para menteri di daerah pemilihan masing-masing. Misalnya dengan mulai banyak mengeluarkan program bantuan langsung masyarakat melalui bantuan sosial.
Para menteri juga bisa memanfaatkan fasilitas dan dana kunjungan kerja untuk daerah tertentu dengan tujuan merebut simpati publik. Ari yakin, setahun menjelang pemilu ini para menteri akan lebih konsentrasi mengurus persiapan pemilu ketimbang urusan di kementeriannya. Dari daftar caleg yang sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum, tercatat 10 pejabat menteri yang maju sebagai caleg. Mereka tersebar di empat partai yaitu;
Menteri asal Partai Demokrat 1. Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, maju nomor urut 1 dari dapil Sulawesi Tenggara 2. Menter Energi dan Sumber Daya Mineral. Maju nomor urut 1 di dapil Bali 3. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan. Maju nomor urut 1 dari dapil Jawa Barat III 4. Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan. Maju nomor urut 1 di dapil Sulawesi Utara 5. Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo. Maju dari nomor urut 1 di dapil DI Yogyakarta
Menteri Asal Partai Keadilan Sejahtera 1. Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring. Maju nomor urut 1 dari dapil Sumatera Utara I 2. Menteri Pertanian Suswono. Maju nomor urut 1 dari dapil Jawa Tengah X
Menteri Asal Partai Kebangkitan Bangsa 1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Muhaimin Iskandar. Maju nomor urut 1 di dapil Jawa Timur VIII 2. Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal A Helmy Faishal Zaini, nomor urut 1 di dapil Nusa Tenggara Barat
Menteri Asal Partai Amanat Nasional 1. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Maju nomor urut 1 di dapil Lampung I