Kanibalisasi Transportasi, Angkatan Laut Akan Mati

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Kamis, 28 Maret 2013 20:49 WIB

Sejumlah porter menunggu turunnya penumpang KM Dobonsolo, diterminal Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, (8/14). Membludaknya pemudik lebaran membuat pendapatan sejumlah porter meningkat hingga 50-100 ribu rupiah sehari. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kebijakan transportasi di Indonesia salah konsep dan bersifat kanibal. "Antar sektor saling makan. Misalnya, sektor penerbangan memangkas sektor laut dan darat," kata Tulus dalam diskusi "Masa Depan Transportasi Laut di Indonesia: Tantangan dan Harapan", di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2013.

Ia mengatakan, pertumbuhan sektor transportasi laut tidak sebanding dengan pertumbuhan transportasi udara atau darat. Tulus bahkan memprediksi industri maritim Indonesia akan berjalan di tempat. "Angkatan laut ke depan akan mati, tren ke arah sana sudah terlihat, kekuatan Indonesia sebagai negara maritim akan menyusut," katanya.

Tulus mengatakan konsumen mulai meninggalkan transportasi laut karena biaya yang dikeluarkan tidak jauh berbeda dengan pesawat atau kereta api. Hal ini membingungkan karena konsumen transportasi laut merupakan kelas menengah ke bawah. Menurut Tulus, peningkatan biaya terjadi ketika masuk pelabuhan. "Konsumen harus mengeluarkan biaya lagi. Kami banyak menerima aduan mengenai pungutan resmi dan tidak resmi," katanya.

YLKI juga menerima aduan konsumen saat mau naik ke kapal. "Saat itu tidak ada trolley dan akhirnya memilih portir yang menawarkan tarif yang mahal," katanya. YLKI juga menerima keluhan konsumen mengenai jumlah kursi yang terbatas. Tulus mengatakan, jumlah penumpang ribuan tapi kursi yang tersedia tidak seimbang.

Direktur Operasional PT Pelni, Kapten Daniel Bangonan mengatakan, tanggung jawab PT Pelni hanya di lambung kapal. Saat penumpang menuju kapal sepenuhnya merupakan tanggung jawab pelabuhan. Ia mendesak pihak pelabuhan memperbaiki layanan pada konsumen.

Salah satunya adalah mengatur para portir agar tidak merugikan konsumen.
"Untuk menekan beban masyarakat yang tidak pantas, harus jelas siapa yang mengatur portir. Sekarang, jumlah penumpang 1000 tapi portir 200," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

19 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

25 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

28 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

41 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya