Ari, Bayi Lumba-lumba Baru Lahir di Ancol

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 3 Maret 2013 08:21 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor bayi lumba-lumba lahir di Ocean Dream Samudra (ODS) Taman Impian Jaya Ancol. Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, Budi Karya Sumadi, mengatakan, bayi lumba-lumba tersebut lahir pada awal Februari 2013 lalu.

"Bayi lumba-lumba tersebut merupakan hasil perkawinan dari lumba-lumba jantan dan betina yang sudah lama dipelihara Ancol," kata Budi di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2013. Induk betina lumba-lumba itu bernama Aleosi.

Aleosi mengandung selama hampir 13 bulan. Ia merupakan lumba-lumba yang dirawat di Gelanggang Samudra Ancol Jakarta (sekarang ODS) sejak tahun 2006. Sedangkan induk lumba-lumba jantan, Rio, adalah seekor lumba-lumba F1, kelahiran Gelanggang Samudra pada tahun 1995.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan selaku pemegang otoritas Lembaga Konservasi Satwa di Indonesia memberikan nama Ari kepada bayi lumba-lumba Aleosi dan Rio itu. "Saya ingin melihat sekaligus memberikan apresiasi atas keberhasilan konservasi yang dilakukan pengelola dalam mengurus ekosistem di dalamnya," ujar Zulkifli.

Budi menjelaskan, di dalam Ocean Dream Samudra, tersedia fasilitas untuk proses kelahiran lumba-lumba, seperti sebuah kolam karantina untuk proses kelahiran. Selain volume air dan kedalamannya, suhu air kolam karantina yang disediakan juga telah diatur. Volume air di kolam karantina sebesar 354,6 meter kubik dengan kedalaman 2,5 meter.

"Kami harap keberhasilan kelahiran bayi lumba-lumba kali ini akan terus mengembangkan program breeding dengan inseminasi buatan yang nantinya akan meningkatkan mutu genetik kelahiran-kelahiran selanjutnya," kata Budi.

MITRA TARIGAN

Berita terpopuler lainnya:
Ratusan Vila Berdiri di Taman Nasional
Dikumpulkan SBY di Cikeas, DPD Lepas Jaket Partai

VIDEO Kekerasan Densus 88 Beredar di Youtube

Skenario Rasyid Lempar Kesalahan ke Sopir Luxio

Slank: Fatin Jangan Buka Jilbab, Jangan Goyang

X Factor, Anggun: Hidup Tidak Semulus Paha ChiBi

Ramadhan: Anas Urbaningrum Sudah Tak Seperti Dulu

Berita terkait

Polres Tanjung Priok Gagalkan Peyeludupan Satwa Asal Papua

20 Juni 2017

Polres Tanjung Priok Gagalkan Peyeludupan Satwa Asal Papua

Hewan-hewan itu disita dari seorang penumpang KM Ciremai yang berlayar dari Manokwari, Papua Barat, dengan tujuan Tanjung Priok, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Makin Marak Penyelundupan Satwa Melalui Bandara Adisutjipto

19 Februari 2017

Makin Marak Penyelundupan Satwa Melalui Bandara Adisutjipto

Kasus penyelundupan hewan melalui Bandara Adisutjipto pada 2016 mencapai 28 kasus. Padahal, tahun sebelumnya hanya 8 kasus.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan 89 Trenggiling ke Malaysia  

13 Februari 2017

Polisi Gagalkan Penyelundupan 89 Trenggiling ke Malaysia  

Polisi mencurigai barang bawaan mobil pelaku penyelundupan lantaran mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Baca Selengkapnya

Seribuan Gigi Ikan Hiu Disita di Yogyakarta  

26 Januari 2017

Seribuan Gigi Ikan Hiu Disita di Yogyakarta  

Stasiun Karantina Ikan, Pengendali Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Yogyakarta menyita 1.400 gigi ikan hiu.

Baca Selengkapnya

Polisi Cirebon Bekuk Penjual Kukang Melalui Media Sosial

20 Januari 2017

Polisi Cirebon Bekuk Penjual Kukang Melalui Media Sosial

AL mengaku sudah beberapa bulan terakhir aktif menjual kukang melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Setan Merah, Pedagang Satwa Liar

7 Januari 2017

Polisi Tangkap Setan Merah, Pedagang Satwa Liar

Nama pedagang satwa liar itu di akun Facebook bernama Setan Merah, ia membawa empat ekor anak lutung jawa yang termasuk satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Perdagangan Satwa Langka Via Online

5 Oktober 2016

Polisi Gagalkan Perdagangan Satwa Langka Via Online

"Dari penangkapan tersebut, petugas mengamankan lima ekor kukang."

Baca Selengkapnya

Dagang Satwa Langka, Untung Rp 1,5 Juta per Ekor

5 Oktober 2016

Dagang Satwa Langka, Untung Rp 1,5 Juta per Ekor

Dari penjualan hewan tersebut, tersangka mendapat untung sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Sita Kulit Harimau di Indragiri  

30 September 2016

Kementerian Lingkungan Hidup Sita Kulit Harimau di Indragiri  

Eduwar menuturkan kulit harimau tersebut diperoleh pelaku dari Jambi, dua pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Terancam Punah, Trenggiling Dilarang Diperjualbelikan  

26 September 2016

Terancam Punah, Trenggiling Dilarang Diperjualbelikan  

Trenggiling dianggap sebagai mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia.

Baca Selengkapnya