Diterjang Kampanye Hitam, Kiai Dukung Rieke-Teten
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 19 Februari 2013 11:07 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Pemimpin Pondok Pesantren Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq, mengklaim sejumlah kiai dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat mendukung pasangan calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. "Kalau saya boleh jujur, bukan saya yang menunjukkan, para kiai itu yang meminta Rieke hadir melalui saya. Tidak pernah saya minta," kata dia kepada Tempo, Senin, 18 Februari 2013.
Kyai Maman sengaja angkat bicara menanggapi kampanye hitam yang ditujukan kepada Rieke. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan itu menghadapi tuduhan tidak pernah salat dan mengaji. Selain itu, ada pula isu bahwa perempuan tak boleh memimpin.
Menurut dia, sejumlah kiai itu memintanya untuk bertemu Rieke. "Malah ada yang bermimpi segala, dapat isyarat. Termasuk seorang kiai yang tengah berada di Mekkah, untuk umrah, sengaja mendoakan Rieke," kata Maman. "Saya tidak pernah memaksa mereka."
Maman menuturkan, sejumlah kiai sepuh dari berbagai daerah di Jawa Barat menyatakan dukungannya. "Ada lima kiai yang kami ajak diskusi," kata dia.
Dia mengatakan, tidak pernah ada diskriminasi terhadap perempuan dalam Islam. "Islam mendorong, baik perempuan dan laki-laki tampil di depan publik, berdasarkan kualitas, dedikasi, dan tanggung jawab terahdap perubahan itu sendiri."
Menurut Maman, dukungan yang dilayangkan kepada pasangan Rieke-Teten itu menunjukkan sikap keberagamaan yang substansial, bukan hanya simbolik. "Itu sesuai dengan Islam tradisional di Indonesia bahwa kita mengacu pada agama untuk transformasi dan perdamaian, bukan alat untuk menebar kebencian, apalagi justru melakukan tindakan yang bertolak belakang dengan nilai agama."
Soal kampanye hitam itu, Rieke mengatakan, ia menghadapinya hanya dengan doa. "Saya kalau ketemu masyarakat membiasakan diri selalu berdoa. Atas saran seorang sepuh di Kuningan, pokoknya kalau kamu keliling, ajak masyarakat berdoa. Jadi saya berdoa di pasar, di sawah, di tempat di mana pun saya bertemu masyarakat," ujar anggota DPR dari PDIP ini.
Rieke menyerahkan sepenuhnya permasalahan kampaye hitam itu kepada wasit pilkada Jawa Barat, yakni Panwaslu. "Alhamdulillah sedikit-sedikit terkuak siapa orang yang selama ini berjuang di jalan Allah, siapa yang kemudian, dalam tanda kutip, memperdagangkan ayat-ayat Tuhan."
AHMAD FIKRI
Berita populer lainnya:
Minta Anas Mundur, Ulil Dinilai Blunder
Soal Anas, Didi Irawadi dan Ulil Tak Lagi Kompak
Dewan: Gubernur Jangan Cuma Kelalang-keliling
Usai Rapimnas, Dukungan ke Anas Semakin Kuat
Menteri Suswono Dicecar KPK Soal Pertemuan Medan
ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran