Status Hukum Anas Masih Menggantung

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 11 Februari 2013 06:27 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus anggota Presidium KAHMI Anas Urbaningrum, dalam acara pelantikan Majelis Nasional Himpunan Mahasiswa Islam di Jakarta, Selasa (5/2).TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Status hukum Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang masih menggantung. Padahal, sempat beredar fotokopi surat perintah penyidikan yang menyebutkan Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai tersangka. Surat ini diteken oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., menegaskan kembali bahwa kasus Anas masih terus didalami, dan ia belum ditetapkan sebagai tersangka. “KPK masih mendalami keterlibatan Anas di proyek Hambalang,” kata Johan, Ahad, 10 Februari 2013.

Jumat lalu, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa seluruh pimpinan lembaganya sepakat menetapkan Anas sebagai tersangka. Tapi, “Belum seluruh anggota pimpinan meneken surat perintah penyidikan. Dua pemimpin KPK masih berada di luar Jakarta,” katanya.

Karena itu, Abraham belum bisa memastikan waktu penetapan Anas sebagai tersangka. “Mudah-mudahan satu atau dua…, tapi kita lihat saja nanti.”

Dua Wakil Ketua KPK yang tidak di luar Jakarta saat itu adalah Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas. Kemarin Tempo berusaha menghubungi mereka lewat pesan pendek, tapi tidak mendapatkan jawaban.

Todung Mulya Lubis, bekas anggota tim seleksi calon pemimpin KPK, mengatakan dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka, seharusnya sudah disepakati dalam rapat sebelumnya. “Kalau memang sudah sepakat, tidak semua pimpinan KPK harus meneken surat tersebut.” Bahkan, Todung menilai, adanya kolegialitas bisa memperlambat kinerja Komisi dalam mengungkap kasus korupsi.

Namun, bekas Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas menegaskan, lima pimpinan KPK wajib meneken surat itu secara kolektif-kolegial. “Itu dilakukan sesuai dengan perencanaan jauh-jauh hari dan tidak tergesa-gesa,” kata Erry kemarin.

Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada, Hifdzil Alim, mengatakan kolektif-kolegial di antara pimpinan KPK adalah untuk menjaga kekompakan. Dia berharap masalah ini bisa segera diatasi oleh para pimpinan KPK. “Jika tidak, ini akan menghambat pemberantasan korupsi.”

SUBKHAN | SUNDARI | SUKMA

Berita terpopuler lainnya:
Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot

Yusuf Supendi: Anis Matta itu Pintar, Tapi...
Kader PKS Juga Pernah Bermasalah Soal Perempuan

Peruntungan di Tahun Ular Air

Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat

Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy

Berita terkait

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.

Baca Selengkapnya

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

15 Juli 2023

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya