TEMPO.CO, Pontianak- Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta keberadaan bank darah di ibukota Kalimantan Barat segera diwujudkan. "Kota Pontianak merupakan rujukan dari seluruh kabupaten kota di Kalimantan Barat," kata Cornelis saat melantik Ketua Palang Merah Indonesia Kalimantan Barat, Senin 21 Januari 2013.
Menurut Cornelis, ia kerap mendapatkan laporan masyarakat di daerah memerlukan darah golongan tertentu tapi terkendala tidak adanya pasokan darah di PMI Kalimantan Barat. Padahal, seluruh rumah sakit besar di provinsi itu berada di Kota Pontianak. "Ketersediaan harus ditingkatkan dengan menggalakkan donor darah." ujarnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) Pontianak, kata dia, harus sigap mengkampanyekan ajakan mendonorkan darahnya. "Kalau Pemerintah Kota Pontianak membutuhkan bantuan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat siap membantu dalam bentuk apapun," ujarnya.
Secara terpisah, Penasihat Komunitas Darah Segar (Komdas) Pontianak, Muhammad Fais mengatakan saat ini kebutuhan stok darah di Pontianak belum terpenuhi. Data Komdas menyebutkan, kebutuhan darah untuk kota Pontianak sebanyak 200 kantong darah per hari. "Berbagai upaya sudah dilakukan komunitas dan PMI agar stok darah yang ada di bank darah tetap tersedia," katanya.
Secara bertahap Komdas dan PMI mencoba memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggugah kesadaran masyarakat dalam mendonorkan darahnya secara sukarela.
Fais menilai kesadaran masyarakat untuk berdonor masih relatif rendah, seiring minimnya persediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) di Kota Pontianak.
ASEANTY PAHLEVI