TEMPO.CO , Malang: Sebanyak 44 warga Australia membatik di Rumah Batik Celaket, jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Rabu, 9 Januari 2013. Mereka belajar membuat sketsa dan menggoreskan canting di atas selembar kain putih selebar 1,15 meter kali dua meter.
"Kami belajar mengenal budaya Indonesia, termasuk batik," kata guru bahasa Indonesia dan Humaniora di SMP Negara bagian victoria, Australia, Pren Plenton.
Pren Plenton membuat sketa sekuntum bunga sebagai desain batik. Lainnya membuat sketsa dan desain batik sesuai selera. Di rumah batik milik Ira Hartanti ini mereka terlihat menghayati dan menyimak teknik membatik yang benar, termasuk pewarnaan hingga sentuhan akhir kain batik.
Warga Negara Australia ini terdiri dari 25 mahasiswa, 19 dosen, dan guru. Mereka tengah kursus singkat program bahasa Indonesia untuk penutur asing di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Program digelar mulai Desember 2012 hingga Februari 2013.
Selain membatik, mereka belajar berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan berbagai jenis tarian tradisi. Pendamping peserta kursus singkat asal Australia, Bisri Mustofa mengatakan belajar membatik dilakukan dalam 10 kali pertemuan.
Mereka mengenal teknik membatik, agar dipromosikan kepada teman dan warga Negara Australia. "Mereka diajarkan memasak makanan khas Indonesia," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
11 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
12 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
15 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
40 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
42 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
59 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur
16 Februari 2024
Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca Selengkapnya