Sejumlah warga saling membantu dalam mengevakuasi warga lain yang dilanda banjir di Perumnas Antang, Manggala, Makassar, (4/1). Warga di Perumnas Antang terpaksa diungsikan akibat banjir merendam perumahan mereka hingga dua meter. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Makassar- Banjir di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menyebabkan ratusan rumah dan kantor terendam, termasuk lembaga pemasyarakatan, Sabtu (5 Januari 2013). Tinggi air dalam penjara sudah mencapai 30 centimeter, namun tahanan belum dievakuasi.
"Kami masih terus memantau dan kondisinya masih memungkinkan. Jika kondisinya terus memburuk maka kami akan segera meminta bantuan Polda untuk segera melakukan evakuasi," kata Kepala Kepolisian Resor Takalar, Ajun Komisaris Besar Nasrun Fahmi kepada Tempo.
Menurut Nasrun, jumlah tahanan Polres Takalar yang dititipkan di lembaga pemasyarakatan Takalar 29 orang. "Kalau tahanan kejaksaan dan narapidana lembaga pemasyarakatan saya belum tahu jumlahnya," katanya.
Banjir terjadi sepanjang jalan raya Takalar-Jeneponto, mulai dari Desa Canrego, Kecamatan Polongbangkeng Selatan Takalar hingga perbatasan Jeneponto. Di beberapa titik ketinggiannya hingga satu meter, sehingga kendaraan tidak bisa lewat.
Menurut Nasrun, saat ini tim dari TNI, Polri, dan tim Siaga Bencana Takalar sudah di sekitar lokasi banjir melakukan evakuasi terhadap warga. "Belum ada laporan korban jiwa," katanya.
Karim, petugas lembaga pemasyarakatan Takalar mengatakan, tinggi air di blok tahanan sampai saat ini sudah sampai perut. Namun tahanan belum dievakuasi karena masih bisa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
Jumlah tahanan di lembaga pemasyarakatan Takalar tercatat 133 orang. "Polisi sementara berjaga di depan lembaga untuk menjaga kemungkinan terburuk," kata Karim.