9 Refleksi Kementerian Luar Negeri

Jumat, 4 Januari 2013 21:40 WIB

Menteri Luar Negeri, Marty M. Natalegawa. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Marty M. Natalegawa menyampaikan 9 hal pokok yang telah dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia pada 2012. Evaluasi tahunan itu disampaikan di Kementerian pada Jumat 4 Januari 2013. Menurut Marty, secara umum diplomasi Indonesia menciptakan dan memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian di tingkat kawasan ataupun global.

Pertama, kata Marty, pihaknya mempertajam prioritas kerja sama bilateral dengan mitra strategis dan negara sahabat. "Selain meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata, kami juga bekerja sama meningkatkan ketahanan pangan, energi, pertahanan, kesehatan, dan lingkungan hidup," kata Marty.

Perhatian Kementerian Luar Negeri kedua adalah tentang diplomasi ekonomi yang diarahkan pada konsolidasi pasar tradisional dan perluasan pasar non-tradisional. Menurut Marty, hingga pertengahan 2012 pasar ekspor non-tradisional Indonesia di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur naik masing-masing sebesar 46, 43, dan 87 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Pada 2013, diplomasi ekonomi dilanjutkan untuk mencari peluang dan penetrasi pasar non-tradisional dan mempertajam peluang pasar tradisional, khususnya dengan mitra strategis," ujarnya.

Ketiga, pihaknya mengaku telah mengintensifkan perundingan perbatasan dengan negara tetangga. Selama 2012, telah dilaksanakan tak kurang dari 32 kali perundingan perbatasan dengan 7 negara, yang meliputi 15 kali dilakukan perundingan batas maritim dan 17 kali perundingan batas darat.

Keempat, Kemenlu meningkatkan perlindungan warga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia di luar negeri dengan memprioritaskan aspek pencegahan, deteksi dini, dan perlindungan. "Sepanjang 2012, upaya pencegahan membuahkan hasil melalui penurunan pelapran kasus yang dihadapi WNI sebanyak hampir 50 persen Dari 38.880 kasus pada 2011 menjadi 19.218 kasus pada 2012," kata pria berkacamata itu. Sebanyak 110 WNI dibebaskan dari ancaman hukuman mati, yang 33 orang di antaranya dibebaskan murni dan kembali ke Tanah Air.

Kelima, pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di tingkat kawasan. Menurut Marty, Indonesia sudah mengikuti dan berkontribusi dalam diplomasi masalah di wilayah regional. "Pada 2013, diplomasi akan berupaya meningkatkan momentum pelaksanaan secara menyeluruh Declaration of Conduct (DOC) Laut Cina Selatan," kata Marty. Indonesia juga akan secara konsisten mengingatkan pentingnya seluruh negara mengikatkan diri pada Bali Principles yang disepakati dalam KTT Asia Timur di Bali, 2011.

Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri telah melakukan konsolidasi demokrasi dan nilai-nilai HAM di kawasan dan global. Konsolidasi tersebut dilakukan baik dalam kerangka ASEAN maupun Bali Democracy Forum.

Ketujuh, pihaknya memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. Ke depan, kata Marty, sebagai ketua APEC 2013, Indonesia memiliki peluang untuk berkontribusi bagi pembentukan tatanan ekonomi masa depan. Demikian pula di Asia Tenggara, yaitu dengan mendorong penyelesaian score card pencapaian Komunitas Ekonomi ASEAN.

Kemudian, Indonesia telah berkontribusi untuk memelihara perdamaian, keamanan, dan keadilan pada tataran global. "Indonesia, bersama masyarakat internasional, akan berupaya meraih kemajuan lebih jauh atas capaian diplomasi 2012, khususnya terkait dengan diterimanya Palestina sebagai negara peninjau di PBB," kata Marty.

Dan langkah terakhir, Kementerian Luar Negeri telah ikut mendorong tatanan ekonomi dan pembangunan dunia yang berkeadilan. Marty mengatakan Indonesia memikul tanggung jawab khusus terkait dengan isu agenda pembangunan global. "Bapak Presiden bersama dengan Presiden Liberia dan PM Inggris telah dipilih menjadi pemimpin bersama High-level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda yang akan memberikan masukan kepada Sekjen PBB mengenai agenda pembangunan global setelah 2015," katanya.

Sebagai penutup, Marty menyampaikan apresiasi atas kontribusi kemitraan seluruh elemen bangsa, terutama Komisi I DPR RI atas pelaksanaan diplomasi sepanjang 2012.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya