TEMPO.CO , Bima:Empat nelayan selamat setelah terkatung-katung selama tiga hari di laut lepas perairan Sape. Keempat nelayan tadi adalah Ismail, 35 (nahkoda), Akbar, 23; Aco, 35; dan Andi, 45. Mereka adalah warga Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Tim SAR diberitahu oleh nelayan di Pulau Gilibanta, ia melihat kapal nelayan yang dinyatakan hilang, lalu kami melacak,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sape Komisaris Lalu Nadjamudin.
Pada pukul 07.00, nelayan asal Cakalang, Mansur, sedang mancing. Dia melihat kapal Khalifah Bugis yang selama ini dalam pencarian Tim SAR. Dia melaporkan apa yang dilihatnya kepada Tim SAR. Pada pukul 08.35, korban diketahui berada di dekat Pulau Gilibanta atau 30 mil sisi barat pulau Komodo.
Setelah mencari beberapa saat, tim pencari menemukan kapal pukul 11.30 Wita. Lokasi penemuan itu bergeser sekitar 2 kilometer ke arah timur dari lokasi pertama saat kapal itu dilihat. “Nelayan yang ditemukan masih sehat, namun dalam kondisi sangat kelelahan,” kata dia.
Setelah diselamatkan, empat nelayan tersebut dibawa ke Rumah Sakit sape. Seusai diperiksa kesehatannya, mereka diantar pulang ke rumah, dan diberi bantuan satu paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Bima.
Empat nelayan tersebut dikabarkan hilang sejak Rabu 19 Desember. Kapal mereka dihantam ombak setinggi 2,5 meter. Mereka bermaksud ke Labuan Bajo untuk membawa 50 pak ikan hasil tangkapan ke NTT.
AKHYAR M NUR
Berita terkait
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen
28 menit lalu
Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.
Baca SelengkapnyaJurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas
16 jam lalu
Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa
19 jam lalu
Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
22 jam lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaMasuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal
23 jam lalu
BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.
Baca SelengkapnyaSelalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?
1 hari lalu
BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir
1 hari lalu
Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata
1 hari lalu
Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG
1 hari lalu
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaBMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara
1 hari lalu
Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas
Baca Selengkapnya