TEMPO.CO, Jakarta - Tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin tentang Habibie berbuntut panjang. Protes datang dari segala penjuru di Indonesia, termasuk mendesak pemerintah Malaysia meminta maaf. Mungkinkah?
Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim, mengatakan tulisan Zainuddin merupakan pandangan pribadi. Jadi, Zainuddin-lah yang mesti minta maaf secara pribadi. "Kalau salah seorang menteri kabinet melakukan hal demikian, maka wajar melakukan permintaan maaf," kata Rais kepada Tempo di sela acara pertemuan tahunan Presiden SBY dan Perdana Menteri Malaysia, Selasa, 18 Desember 2012.
Tulisan Zainuddin di Koran Utusan Malaysia mendapat sorotan karena dianggap menghina Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie. Zainuddin menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Ia juga membandingkan Habibie dengan tokoh oposan Malaysia Anwar Ibrahim. Zainuddin memanggil keduanya the dog of imperialism.
Rais mengatakan Malaysia memberi kebebasan kepada setiap individu untuk bersuara dan berbicara. Hanya dalam kondisi seperti ini, kata Rais, harus berpikir tentang hubungan Indonesia-Malaysia. "Ini bukan waktunya untuk mengkritik mantan pemimpin seperti Pak Habibie," katanya. Selengkapnya tentang polemik tulisan Habibie.
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
4 hari lalu
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
52 hari lalu
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?
Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.