TNI Menolak Bendera Aceh Berbau Separatis

Reporter

Selasa, 20 November 2012 19:08 WIB

Seorang pedagang menata bendera merah putih di pinggir jalan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Senin (30/7). ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Banda Aceh-Dewan Perwakilan Rakyat Aceh tengah mematangkan Rancangan Qanun (peraturan daerah) Mengenai Bendera dan Lambang Provinsi Aceh. Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda berharap, bendera nantinya janganlah berbau separatis.

Dalam rancangan qanun yang disosialisasikan ke masyarakat, bendera dan lambang Provinsi Aceh persis sama dengan bendera dan lambang Gerakan Aceh Merdeka. “Kalaulah itu akan disahkan oleh Pemerintah Aceh, maka ini harus ditindaklanjuti ke pemerintah pusat untuk mendapatkan persetujuan, karena Aceh adalah bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal Zahari Siregar di Banda Aceh, Selasa 20 November 2012.

Menurutnya, qanun yang dibuat juga mempunyai tahapan, termasuk perlunya komunikasi dan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Kalau nantinya ada hal yang menganjal dalam rumusan qanun, maka tentu pemerintah daerah yang bertanggung jawab di dalam merumuskan qanun akan dipanggil untuk ditanya. “Tidak semudah itu disahkan,” kata Zahari.

Zahari menegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 menyebutkan bahwa lambang-lambang daerah bisa diterbitkan dikibarkan, sepanjang tidak melanggar katentuan yang berlaku. “Artinya kalau lambang itu nilainya separatis misalnya, ya enggak bisa lah, artinya melanggar PP Nomor 27 itu,” katanya.

Menurutnya penilaiannya, apabila bendera dan lambang yang ditampilkan sama dengan bendera dan lambang GAM pada saat terjadi konflik dulunya, tidaklah relevan, tidak menampilkan Aceh seutuhnya di bawah NKRI.

Dia berharap dalam merumuskan hal ini unsur-unsur yang terkait diajak berembug agar pembahasannya bisa lebih komprehensif. Hal itu penting untuk menghindari kesalahan persepsi dan mis komunikasi. Zahari mengakui sampai saat ini pihak Kodam Iskandar Muda belum diajak bicara mengenai perumusan lambang dan bendera provinsi Aceh.

Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) tentang Rancangan Qanun Bendera dan Lambang Provinsi Aceh di gedung utama parlemen Aceh, para pejabat dan perwakilan pemerintah kabupaten/kota memberikan berbagai masukannya, termasuk untuk berkoordinasi dan komunikasi dengan TNI/Polri.

Ketua Komisi A Dewan Aceh, Adnan Beuransyah kepada wartawan mengatakan akan membahas berbagai pertimbangan dan masukan, saat perumusan kembali rancangan qanun bersama unsur eksekutif. Adnan mengatakan untuk sementara lambang tersebut sudah final.

Dia menyebutkan saat ini tidak ada lagi kata separatis di Aceh sehingga tidak relevan mengaitkan bendera dengan kelompok separatis. “Aceh sekarang sudah damai, dan sepenuhnya dalam bingkai NKRI,” ujarnya. Menurutnya, Rancangan Qanun Bendera dan Lambang Provinsi Aceh tersebut rencananya akan secepatnya disahkan.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya