TEMPO Interaktif, Solo:Calon presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais urung mengumumkan kabinet bayangan sebelum tanggal 5 Juli saat pemungutan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Alasannya kultur masyarakat Indonesia belum siap untuk menerimanya sehingga dikhawatirkan malah menjadi counter productive. "Kalaupun diumumkan mungkin setelah putaran pertama. Mungkin," ujar Amien seusai menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Kotabarat, Solo, Selasa (22/6).Setelah mendengar masukan dari teman-teman dekatnya, kata Amien, penyebutan nama yang akan didudukkan dalam kabinet justru berbalik dan akan menimbulkan antipati. Hal ini dikarenakan kultur berpolitik di Indonesia bukan seperti kultur di Barat yang saat kampanye bahkan sudah menyebutkan perdana menteri bayangan, menteri luar negeri bayangan. "Untuk kultur kita, begitu ada pasangan capres-cawapres mengumumkan kabinet bayangan, langsung akan mblesek, langsung drop, karena dianggap gege mangsa atau mendahului takdir dan sebagainya," tukas Amien beralasan.Sebelumnya dalam berbagai kesempatan Amien mengatakan akan mengumumkan kabinet bayangan sebelum pemungutan suara digelar. Paling tidak, beberapa posisi menteri kunci dalam pemberantasan korupsi dan penegakan hukum seperti Kepala Jaksa Agung, Kapolri dan Menteri Kehakiman sudah disiapkan. Bahkan sejumlah nama seperti Todung Mulya Lubis dan Munir kabarnya merupakan kandidat kuat kursi di gedung bundar. "Karena saya orang Jawa dengan sendiri ya ...," kata Amien seraya tertawa tanpa sempat meneruskan kalimatnya. Imron Rosyid - Tempo News Room
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
31 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.