Sebentar Lagi, Indonesia Kebanjiran Tank Leopard  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 8 November 2012 13:18 WIB

Teknisi memeriksa Main Batle Tank (MBT) Leopard yang akan di beli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman saat persiapan Indo Defence Expo dan Forum 2012 di Kemayoran, Jakarta, (06/11). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan Jerman terkait dengan pengadaan tank berat Leopard dan tank sedang Marder. Kerja sama itu meliputi transfer teknologi dan pengetahuan untuk merawat dan meng-upgrade dua jenis tank tersebut.

"Nantinya dapat dilakukan PT Pindad dan unit lainnya," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, usai menyaksikan penandatanganan perjanjian tersebut di tengah Pameran Indodefence, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2012.

PT Pindad, Bengkel Pusat TNI AD, dan Bengkel Perhubungan TNI AD akan menjadi penerima transfer teknologi dari perusahaan Rheinmetall, Jerman. "Ini menjadi awal yang baik bagi kebangkitan industri pertahanan nasional kita," ujar Purnomo.

Kementerian Pertahanan juga berharap administrasi pembelian Leopard dapat segera rampung. "Kami berharap negosiasi bisa memasuki tahap final," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Ediwan Wibowo.

Negosiasi dengan Rheinmetall, menurut Ediwan, cukup alot. "Terutama soal jumlah yang masih terus kami bahas," kata dia. Kementerian Pertahanan sendiri berharap Leopard pesanan Indonesia itu dapat rampung pada 2014.

Ada tiga poin kesepakatan antara Kementerian Pertahanan dan Rheinmetall. Pertama, meliputi transfer pengetahuan terhadap perusahaan negara atau swasta lokal yang ditunjuk. "Berupa workshop, agar industri pertahanan lokal bisa memperbaiki kerusakan Leopard hingga taraf paling berat," kata Ediwan.

Kedua, menyangkut komponen lokal. "Rheinmetall akan melihat dengan material yang ada di Indonesia, komponen apa saja yang dapat dibuat," ujarnya. Namun, komponen tersebut tidak termasuk komponen besar. "Hanya komponen ringan."

Ada pula masalah pengadaan Leopard yang masih dibahas. Rencananya, Indonesia membeli Leopard Ri dan A24 beserta tank sedang Marder seberat 33 ton. Leopard Ri dibanderol US$ 1,7 juta atau sekitar Rp 16,4 miliar per unit. Indonesia dikabarkan memesan 61 tank Leopard Ri dan 42 Leopard 2A4 seharga US$ 700 ribu, atau Rp 6,7 miliar per unit.

Sebelumnya, pembelian Leopard sempat menuai kecaman dari Dewan Perwakilan Rakyat. Tank berat ini dinilai tidak cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Rencana pembelian Leopard ke Belanda pun gagal akibat penolakan dari parlemen setempat. Tim negosiasi kemudian mengalihkan pembelian ke Jerman.

SUBKHAN JUSUF HAKIM



Berita Terkini:
Idris Laena Mau Blak-blakan Hanya ke BK

Kemendagri Klaim Perekaman e-KTP Lampaui Target

Dua Warga Malaysia Bantah Kenal Istri Nazar

20 Pemimpin Redaksi Media Temui Dahlan Iskan

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

8 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

9 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

15 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

16 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

25 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

31 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

40 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

41 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya