Bangunan wisma putri dan putra junior di kawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, (30/5). Menpora memerintahkan penghentian sementara proyek pembangunan pusat olahraga senilai Rp1,2 triliun khususnya di lokasi amblesnya gedung tersebut. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat akan langsung mengerahkan tim auditor untuk menelaah hasil audit terhadap proyek Hambalang. "Total auditor sebanyak 10 orang," kata Ketua Badan Akuntabilitas Sumarjati Arjoso kepada Tempo, Rabu, 31 Oktober 2012.
Menurut dia, tim auditor BAKN akan langsung bekerja setelah menerima hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan. Selain tim audit internal sebanyak lima orang, BAKN juga meminta bantuan auditor dari Sekretariat Jenderal DPR. Hasil telaah terhadap audit diselesaikan paling lambat pada 12 November 2012.
BPK berencana menyerahkan hasil audit investigatif proyek Hambalang kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Rencananya, hasil audit itu akan diserahkan kepada pimpinan DPR, Komisi Olahraga, dan Badan Akuntabilitas Keuangan DPR pada pukul 13.00 hari ini.
Sebelumnya, laporan hasil audit investigatif Hambalang per 1 Oktober 2012 membuat heboh publik karena tidak mencantumkan nama-nama yang menjadi sosok kunci dalam proyek stadion dan pusat pelatihan olahraga nasional di Bukit Hambalang itu.
Beberapa nama yang hilang dalam laporan audit itu adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Dutasari Citralaras. Namun, nama Menteri Keuangan Agus Martowardodjo justru tetap tercantum dalam laporan hasil audit itu.