Andi Hakim Nasution Meninggal Dunia

Reporter

Editor

Jumat, 25 Juli 2003 16:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Andi Hakim Nasution, meninggal dunia Senin (4/3) malam sekitar pukul 21.05 WIB. Guru Besar Statistik ini menghembuskan nafasnya di RSPAD Gatot Subroto, akibat menderita kanker prostat. Menjelang detik-detik terakhirnya Andi yang sempat terkena stroke ini mengalami kelumpuhan pada bagian tangan dan kakinya. Tekanan darahnya juga turun, padahal kemarin ia sempat cuci darah sebanyak dua kali. Ia juga sempat diperiksa EKG dan MRI hari ini. Kini jezahnya di semayamkan di rumah duka di Kompleks Bogor Baru Blok A6/4, Bogor, Jawa Barat. Andi Hakim meninggalkan seorang istri, Amini Nasution, tiga orang anak dan tiga orang cucu. Kedua anak dan istrinya sedang mendampingi beliau ketika dibersihkan saat berita ini diturunkan. Anaknya yang pertama Marlina D. Nasution sedang dalam perjalanan dari Amerika ke Indonesia untuk melihat jenazah ayahnya. Profil Singkat Guru Besar Ilmu Statistik IPB ini lahir pada 30 Maret 1932. Lulus sebagai sarjana pertanian angkatan ke-empat pada Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan predikat cum laude pada 1958. Enam tahun kemudian dia memperoleh gelar doktor (Ph.D.) dalam bidang experimental statistic dari North Carolina University, AS. Sebagai guru besar statistik, ia sangat menghargai calon mahasiswa cerdas yang tidak mampu mengongkosi kuliah. Dengan pertimbangan tersebut, sebagai dosen waktu itu (1976) ia mencetuskan sistem 'Panduan Bakat'. Sistem ini tidak mensyaratkan calon mahasiswa menempuh tes, tetapi harus berprestasi di sekolahnya. Jauh sebelum tahun 2000 tiba, ia sudah memperkirakan tanah pertanian di Pulau Jawa akan tinggal 30 persen lagi. "Kita harus mempersiapkan reklamasi tanah menjadi lahan pertanian,"katanya. "Jakarta nanti mesti membuat kebun hydroponics (bercocok tanam dengan air) untuk memenuhi keutuhan sayuran bagi 27 juta penduduk." Pemikiran yang kini masih relevan untuk direnungkan. Mantan Rektor IPB (1980-1987) ini, dalam kelembagaan Sekolah Tinggi Telkom di Bandung, tercatat sebagai ketua sekolah tinggi yang berdiri pada 28 September 1990 itu. Sejak 26 tahun yang lalu, suami dari Amini Soekadi ini, rutin menjadi ketua Dewan Juri Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR). Ia mengaku mengikuti terus jejak pemenang lomba karya ilmiah, yang memilih masuk IPB (tanpa tes). Menurutnya, para pemenang lomba dalam LPIR itu, kini ada yang menjadi pengusaha sukses, atau tetap menjadi peneliti pada institusi pemerintah. Selain menyukai fotografi, inspirator pendirian Fakultas MIPA di IPB ini menyukai pula aktivitas menulis. Banyak artikelnya dimuat di majalah Biometrics, International Rice, News Letter, harian Kompas, dan majalah Tempo.Ia tidak hanya jago menulis dalam bidang profesinya saja.Tapi dalam bidang-bidang yang lain. Soal banyaknya alumnus IPB yang menjadi wartwan, sehingga IPB pun digelari sebagai Institut Publisistik Bogor, peraih anugerah Tokoh Ilmuwan MABBIM (Majelis Bahasa Brunei-Indonesia-Malaysia) ini punya komentar menarik. "Mereka masih bekerja di bidangnya karena mereka menjadi komunikator ilmiah.” (Syafrudin/Wenny-Tempo News Room)

Berita terkait

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

5 menit lalu

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

Total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini adalah 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

6 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

Arsenal memetik kemenangan 3-0 atas Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2023-2024 pekan ke-36 di Stadion Emirates pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

18 menit lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

22 menit lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

27 menit lalu

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

Possession: Kerasukan sendiri diadaptasi dari film Prancis berjudul sama Possession yang dibuat pada 1981.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

29 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

45 menit lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

47 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

47 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya