Abrasi, 200 Hektare Tambak di Demak Hilang

Reporter

Selasa, 4 September 2012 03:17 WIB

Warga menyaksikan gelombang laut yang mulai naik di antara reruntuhan bangunan yang hancur karena abrasi pantai, di Kawasan Pasir Gurun, Pasie Nan Tigo, Padang, Sumbar, Senin (26/12). ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jepara--Sekitar 200 hektare tambak milik warga Desa Berahan Wetan, Babalan dan Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, beberapa tahun terakhir ini hilang terkena abrasi. "Abrasi menjadikan petani tambak mengalami stres berat," kata Hamdan, Kepala Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Senin 3 September 2012.

Menurut Hamdan, di Desa Kedungmutih, puluhan warganya hidup dari mengandalkan tambak ikan. Petani tambak di Desa Kedungmutih bertambak bandeng, udang dan ikan air payau lainnya. Karena abrasi, menurut Hamdan, puluhan hektare tambak hancur luluh. "Garis pantai sudah maju sekitar satu kilometer menggilas tambak warga," kata Hamdan.

Kondisi itu dibenarkan Fathan, Wakil Ketua Komisi C DPRD Demak. "Ada sekitar 200 hektare tambak milik warga di wilayah itu tergerus abrasi," kata Fathan. Akibat abrasi, kata Fathan, dimungkinkan pembentukan delta tatau tanah timbul di muara Sungai Wulan. "Delta menjadikan laju ombak mengarah ke timur menghantam tambak warga," kata Fathan.

Abrasi semakin luas sudah lama menggerus pantai wilayah tetangganya, yakni di Desa Tanggul Telare, Kecamatan Kedung hingga Desa Semat, Kecamatan Tahunan. "Banyak tambak milik warga yang kini sudah menjadi lautan," kata Rifai, pemilik tambak di Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, JeparaKabupaten Jepara.

Pada tiga tahun lalu, panjang pantai Jepara sekitar 72 kilometer. Kini, hasil audit terakhir yang dilakukan Pemerintah Jepara, pada tahun 2006, sudah mencapai 82 kilometer. Terjangan gelombang laut, menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Jepara Junaidi, terbesar di wilayah Kecamatan Kedung mencapai 460,80 hekltare dan Keling mencapai 88,36 hektare.

Dua tahun sebelumnya, sekitar 14 hektare tambak milik warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, hilang akibat gerusan abrasi. "Kerugian saya ketika itu sudah mencapai Rp 700 juta," kata Sunarto, pemilik tambak satu hektare yang tergerus abrasi.

Abrasi di Desa Semat hingga Kedung, kata Sunarto, sudah mencapai sekitar 10 kilometer. Tanaman mangrove rusak berat dan terkikis air laut. Karena kondisi itu, dengan bantuan berbagai perusahaan (Djarum, PLTU Tajung Jati B, PT Central Java Power dan Undip), BLH Jepara menanam 1.000 bibit mangrove di wilayah tersebut.

Untuk mengurangi abrasi di daerah itu, Pemerintah Jepara membuat dua beton pemecah gelombang sepanjang dua kilometer yang menjorok ke laut sejauh 20 meter. Di samping itu, juga mengeruk bagian hilir Sungai Panggung.Tapi kondisi dua beton pemecah gelombang tersebut sudah hancur tenggelam akibat air laut pasang. "Tinggi beton kalah jauh dengan tinggi ombak yang datang ke pantai," ucap Imron, warga Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Jepara.

BANDELAN AMARUDIN

Berita Populer:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Kang Jalal pun Diancam Mati

Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

7 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Baca Selengkapnya

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?

Baca Selengkapnya