Duet MegawatiMuzadi Diumumkan Besok

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2004 20:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menetapkan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi sebagai pasangan calon wakil presiden mendampungi dirinya dalam pemilu presiden 5 Juli mendatang. Pilihan Ibu (Megawati) itu sudah final dan tidak akan berubah, ujar Sekjen PDIP Sutjipto kepada Tempo News Room, malam ini (5/5).Menurut Sutjipto, Megawati sendiri didampingi Hasyim secara langsung akan mengumumkan ke publik perihal duet pasangan tersebut besok. Selain keduannya, ikut hadir dalam pengumuman yang bakal dipusatkan di Gedung Pola Jalan Proklamasi 56 Jakarta Pusat tersebut fungsionatis DPP PDIP, menteri kabinet gotong royong dari PDIP, tim sukses Mega Center dan sejumlah undangan lainnya. Sutjipto membantah telah terjadi kesepakatan pembagian kekuasaan (power sharing) antara keduanya. Menurut dia, kebiasaan Megawati melakukan hal itu jika sudah benar-benar terpilih dan berkuasa seperti halnya saat dipercaya menjadi presiden usai Sidang Istimewa MPR. Setelah resmi terpilih barulah dibentuk Kabinet Gotong Royong, ujarnya. Mantan Ketua DPD PDIP Jawa Timur ini mengaku tidak tahu sejumlah informasi yang menyatakan bahwa Megawati telah meluluskan segala persyaratan yang diminta Hasyim Muzadi, misalnya permintaan porsi penegakan hukum, jatah tujuh menteri, dan sejumlah permintaan lainnya. Saya tidak tahu, tapi melihat karakter Ibu (Megawati) biasanya itu dilakukan jika sudah pasti menang.Terkait pengumunan resmi tersebut, Sutjipto menilai masih mungkin dilakukan petemuan antara Megawati dengan Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun dikatakannya, pertemuan itu dilakukan jika masih ada peluang. Jika tidak, menurutnya, tidak perlu dipaksakan, karena itu tidak akan mempengaruhi keputusan Megawati berpasangan dengan Hasyim. Mengenai berita penyebab gagalnya pertemuan MegawatiGus Dur karena persyaratan yang diminta Gus Dur seperti jatah menteri di kabinet, Sutjipto mengaku tidak tahu menahu akan hal itu. Namun dia mengaku mendengar kabar tersebut meski tidak tahu seperti apa persyaratan itu persisnya. Yang tahu hanya Gus Dur dan Ibu (Megawati) saja mungkin. Jika permintaan itu benar, menurut Sutjipto, sebaiknya Megawati tidak meluluskan permintaan itu. Ecep S. Yasa Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

44 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya