Ditolak Israel, Menlu RI Tak Bisa Masuk Palestina  

Reporter

Editor

Senin, 6 Agustus 2012 12:58 WIB

Menlu Marty Natalegawa menggelar konferensi pers terkait korban penembakan Colorado, AS di ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, (21/7). Kemenlu RI mendapat konfirmasi terdapat tiga orang WNI yang menjadi korban luka dalam peristiwa penembakan di Aurora, Colorado, AS. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa dikabarkan tidak bisa memasuki Kota Ramallah, Palestina, untuk mengikuti Konferensi Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok di kota itu. Kedatangan Menlu ini ditolak oleh otoritas Israel yang menjajah kawasan itu.

Insiden diplomatik ini kontan mendapat reaksi keras dari DPR. Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR mengecam penolakan Israel atas kedatangan Menteri Marty Natalegawa. Penolakan itu menunjukkan sikap arogan Israel atas wilayah yang seharusnya masuk wilayah Palestina.

Ketua Umum Komisi Pertahanan dan Luar Negeri Mahfudz Siddiq meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas atas penolakan Israel. "Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri harus memprotes sikap Israel," kata Mahfudz saat dihubungi, Senin, 6 Agustus 2012.

Pemerintah dinilai perlu melayangkan sikap keras karena Israel telah menolak kedatangan Indonesia dalam forum internasional. Namun, dia mengakui, protes keras itu tidak bisa disampaikan langsung pada Israel karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu. "Makanya protes resmi harus dilayangkan dengan menggunakan instrumen GNB."

Wakil Ketua Komisi Tubagus Hasanuddin mengatakan penolakan Israel terhadap kedatangan sejumlah menteri luar negeri Asia Afrika ini harus disikapi bersama oleh GNB. Negara non-blok ini juga diminta menegaskan kembali komitmen perlawanan pada penjajahan. Mereka juga diminta langsung berbicara dengan Israel untuk menghentikan kekerasan pada masyarakat muslim Palestina. "Kalau Indonesia tidak mungkin head to head, tapi harus melalui GNB."

Kemarin, saat berkunjung ke Ramallah untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri GNB mengenai Palestina, Menlu Marty bersama Menlu Malaysia, Kuna, Aljazair, dan Bangladesh ditolak saat akan masuk ke wilayah Ramallah. Ramallah merupakan bagian dari negara Palestina yang hingga kini masih dikuasai Israel. Akibat penolakan ini, pertemuan pun akhirnya dibatalkan.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya