TEMPO.CO, Kupang - Gedung Sekolah Menengah Atas Negeri II Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, roboh. Sedung sekolah itu merupakan gedung darurat karena pembangunan sekolah yang dilaksanakan sejak tahun 2010 oleh CV Richard Contraktor tak kunjung selesai.
Akibatnya, pelajar harus rela belajar di bawah pohon di sekitar sekolah. Robohnya gedung sekolah itu membuat Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, berang. Dia pun memerintahkan stafnya untuk menyelidiki penyebab robohnya gedung itu.
Bupati juga meminta lambannya pembangunan oleh kontraktor proyek gedung segera diusut. Menurut dia, kontraktor harus bertanggung jawab atas robohnya gedung sekolah darurat itu . "Saya sudah minta inspektorat untuk selidiki kasus ini serta tender pembangunan gedung itu," kata Ayub kepada wartawan di Kupang, Selasa, 31 Juli 2012.
Dia menyesalkan robohnya sekolah itu menyebabkan siswa tidak bisa melaksanakan aktivitasnya dengan baik karena kini kegiatan belajar-mengajar harus dilakukan di bawah pohon. "Siswa tidak ada tempat lagi untuk melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar)," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kupang, Imanuel Buan, menambahkan pembangunan sekolah itu telah dilakukan sejak tahun 2010 dengan dana sebesar Rp 184 juta lebih. "Kami juga telah membayar ke kontraktor sebesar Rp 45 juta lebih," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai
30 Agustus 2018
Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi
12 Juni 2017
Pimpinan Pusat IPNU menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang memberlakukan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit
12 Juni 2017
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang lima hari sekolah dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaPlafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan
6 April 2017
Dinas Pendidikan Kota Depok meminta SDN Sawangan 2 mengosongkan empat ruang kelas di lantai dua gedung sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaLebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak
5 April 2017
Dinas Pendidikan sudah mengajukan anggaran pada APBD 2017 untuk memperbaiki dan merenovasi bangunan kelas yang rusak itu.
Baca SelengkapnyaHujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk
5 April 2017
Wali Kelas VI A SDN Sawangan 2 Nia Oktaria tidak menyangka plafon ruang kelas tempatnya biasa mengajar ambruk. "Padahal terlihat kokoh."
Baca SelengkapnyaAtap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor
9 Maret 2017
Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menemukan dugaan unsur tindak pidana dalam kasus ambruknya atap Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Gembong.
Baca SelengkapnyaAtap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana
8 Maret 2017
Kontruksi bangunan tidak laik sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan mencelakakan orang lain.
Baca SelengkapnyaAtap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material
7 Maret 2017
Dengan kondisi material itu bangunan sekolah tidak mungkin bertahan untuk sepuluh tahun.
Baca Selengkapnya278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar
5 Maret 2017
Pemerintah Kota Depok menggelontorkan Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki 278 dari 318 unit sekolah negeri yang rusak.
Baca Selengkapnya