Dar-Der-Dor Lenyap dari KPK

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 05:33 WIB

Tanah kosong di belakang gedung KPK yang rencananya akan dijadikan lokasi pembangunan gedung baru KPK, Jakarta, Kamis (28/06). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta--Jantung pemberantasan korupsi negeri ini sejatinya berada di lantai tujuh dan delapan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Lantai tujuh untuk bagian penyelidikan, sedangkan di atasnya menjadi markas tim penyidik. Di dua lantai ini, para saksi dan pelaku korupsi diperiksa.

Nyatanya, dua lantai itu tak ubahnya gudang penyimpanan. Seorang karyawan lembaga itu bercerita, bundelan berita acara pemeriksaan memenuhi kedua lantai. Bahkan selasar pun dipenuhi bundelan setinggi satu meter. "Untuk melangkah saja kadang susah," katanya.

Keterbatasan ruangan mengganggu kinerja tim KPK. Terkadang para saksi dan tersangka harus antre. Jika terlalu banyak yang diperiksa, petugas KPK harus menyulap ruang kosong di basement menjadi tempat pemeriksaan. Padahal lantai bawah tanah ini sehari-hari menjadi ruang parkir pejabat KPK.

Di situ pula ruang tahanan perempuan dibangun. Meringkuk di sana, tersangka suap kasus Wisma Atlet Angelina Sondakh, tersangka suap cek pelawat Miranda Swaray Goeltom, dan tersangka pengadaan pembangkit listrik Neneng Sri Wahyuni. Juga terpidana kasus Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang.

Sulap-menyulap ruangan juga terjadi di lantai sembilan, tempat latihan tembak petugas KPK. Tak terdengar lagi "dar-der-dor" di lantai ini karena sudah berubah menjadi penjara pria. Bupati Buol Amran Batalipu menjadi salah satu penghuni.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, yang diperiksa dalam kasus Pekan Olahraga Nasional Riau, Jumat pekan lalu, ikut mengalami sesaknya gedung KPK. "Kanan-kiri saya penuh dokumen," ujar politikus Golkar ini. Agung takut kalau-kalau, katakanlah, terjadi kebakaran. "Sempit begitu, mau lari ke mana kita?"

KPK sudah meminta Rp 200 miliar untuk membangun gedung. Tapi Komisi Hukum DPR tak beriktikad memenuhi kebutuhan itu. Sejumlah aktivis antikorupsi akhirnya membentuk Koalisi Saweran KPK dan hampir tiga pekan bermarkas di depan tangga depan gedung KPK. Hingga kemarin, sumbangan mencapai Rp 225 juta. Para karyawan KPK tak ketinggalan. Di setiap ruangan dipasang stoples untuk menggalang koin logam. "Ini murni inisiatif pegawai," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Nanang Faridsyam.

TRI SUHARMAN | ANANDA BADUDU

Berita populer:
Ini Kunci Keunggulan ''Sementara'' Jokowi

Putaran Kedua, Jokowi-Basuki Diprediksi Menang

Ini Rahasia Kemenangan Jokowi

Gara-gara Kaleng Pepsi Ronaldinho Diputus Coca Cola

Foke Tidak Angkat Telepon dari Jokowi?

Lonceng Gereja yang Menganggu Manchester City

Berita terkait

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

46 menit lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.

Baca Selengkapnya

ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir

2 jam lalu

ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir

Pada 2023. ICW mencatat ada 791 kasus korupsi, 1.695 tersangka dan kerugian negara Rp 28,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

2 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya