Kata Irshad Manji Soal Homoseksualitas

Reporter

Editor

Jumat, 18 Mei 2012 13:01 WIB

Irshad Manji (tengah) menjadi pembicara dalam diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kritik yang dilayangkan terhadap penulis buku Allah, Liberty, and Love, Irshad Manji, adalah soal lesbi. Apa komentar Irshad soal itu?

Diskusi Allah, Liberty, and Love di kantor Lembaga Kajian Islam dan Sosial di Yogyakarta diserbu seratusan orang, Rabu 9 Mei 2012. Mereka berteriak, “Irshad Manji, jangan rusak agama kami.” Juga, “Jangan pernah menghina lagi agama kami dengan kampanye gay dan lesbian.”

Irshad bergeming, jongkok di pendapa, dilindungi para peserta diskusi yang mengelilinginya. Lemparan batu dari penyerbu diabaikan. Pemukulan juga tak dihiraukan.

Purwani Diyah Prabandari dari Tempo mewawancarai Irshad Manji, 44 tahun, di sela hiruk-pikuk kegiatannya. Wawancara berlangsung dua kali, Jumat dua pekan lalu dan Senin berikutnya.

Kritik yang paling sering dialamatkan kepada Anda adalah soal homoseksualitas.

Sebenarnya, hak gay dan lesbian lebih gampang diperoleh daripada hak perempuan. Hal ini karena ada ketakutan di kalangan masyarakat pluralis bahwa mereka akan dicap homofobia (antihomoseksual). Sayangnya, mereka tak khawatir dicap sexist (bias gender), merasa tak mengapa menggaji perempuan lebih kecil dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Tapi saya tak akan berbicara banyak tentang ini.

Lalu bagaimana dengan tiga kata dalam judul buku Anda: Allah, kebebasan, dan cinta? Apa ini ada hubungannya dengan orientasi seksual?

Ini bukan candaan. Ketiganya bisa disandingkan. Saya pernah mendengar salah satu komentar yang paling menyedihkan tentang hal ini. Di sebuah program televisi, saya katakan bahwa cara merespons pendeta yang membakar Al-Quran adalah berkata dengan lembut: "Allah menyayangi Anda, demikian juga saya." Pembawa acara televisi tertawa mendengar jawaban tersebut dan mengatakan muslim tidak mencintai atau mengasihi. Kemudian saya menerima banyak surat elektronik yang mengatakan, "Kamu tahu Irshad, saya tidak pernah mendengar kata Allah dan cinta atau sayang dalam kalimat yang sama." Betapa menyedihkannya. Dan itu benar.

Lho, bukankah umat Islam yakin Islam itu rahmat bagi seluruh umat?

Tapi banyak yang masih bingung akan konsep itu. Saat saya di Bosnia, seorang mahasiswi berjilbab bertanya kepada saya, "Saya hanya perlu tahu satu hal, apakah Anda takut Tuhan?" Takut dinilai jauh lebih besar dibanding rahmat. Kenapa hubungan antara Tuhan dan manusia tak diukur dengan kasih sayang?

Apa akibatnya?

Siapa pun yang mempraktekkan Islam akan berada di krisis moral bila menyalahgunakan Al-Quran untuk melanggengkan ketidakadilan terhadap perempuan, agama minoritas, gay dan lesbian, anak-anak, dan lain-lain.

Kalau begitu, Indonesia dalam krisis moral?

Faktanya. Saat ini, memang ada gerakan melarang Ahmadiyah. Juga ada aturan soal pakaian perempuan di beberapa daerah. Di sisi lain, banyak muslim moderat Indonesia yang tidak ingin bersitegang dengan ekstremis. Itulah yang disebut Martin Luther King Junior sebagai perdamaian negatif. Ketegangan memang tidak ada, tapi ketidakadilan tetap terjadi. Sebuah kemajuan tak pernah terjadi tanpa ketegangan.

Baca wawancara selengkapnya di MBM TEMPO edisi 14-20 Mei 2012

Berita terkait:
Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia

Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda

Berita terkait

Soal Diskusi Irshad Manji, MMI Gugat Balik LKiS

5 Juli 2012

Soal Diskusi Irshad Manji, MMI Gugat Balik LKiS

Kuasa hukum LKiS dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Hamzal Wahyudin menyatakan siap atas laporan balik dari MMI.

Baca Selengkapnya

Irshad Manji Biasa Ditolak  

18 Mei 2012

Irshad Manji Biasa Ditolak  

Empat bulan silam sekitar 20 orang menyerbu masuk dan mengibarkan bendera hitam saat peluncuran buku Irshad Manji di Amsterdam.

Baca Selengkapnya

Irshad Manji: Hanya Ada 1 Tuhan, La Ilaha Illallah  

18 Mei 2012

Irshad Manji: Hanya Ada 1 Tuhan, La Ilaha Illallah  

Dalam daftar teman di akun Facebook Irshad Manji, orang Indonesia menduduki tempat kedua terbesar.

Baca Selengkapnya

Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia  

18 Mei 2012

Irshad Manji Ditolak Muslimah Malaysia  

Mengundang seseorang seperti dia merupakan sebuah upaya mengusik sensitivitas komunitas muslim di negeri ini, ujar Ketua Salimah, Aminah Zakaria

Baca Selengkapnya

Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang  

16 Mei 2012

Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang  

Mereka mengibarkan bendera hitam sambil berteriak-teriak, Anda kafir, kata Manji.

Baca Selengkapnya

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

11 Mei 2012

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

Sri Sultan HB X menilai pembubaran diskusi Irshad Manji yang terjadi di LKiS yang disertai kekerasan tergolong pidana.

Baca Selengkapnya

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

10 Mei 2012

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji

Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Irfan S. Awwas, akan melawan reaksi sejumlah organisasi yang melaporkan mereka ke Polda dan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda  

10 Mei 2012

Diskusi Irshad Manji, MMI Dilaporkan ke Polda  

Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) beserta tujuh korban melaporkan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) ke Kepolisian Daerah DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Irshad Manji Terharu Dilindungi

10 Mei 2012

Irshad Manji Terharu Dilindungi

Penulis feminis asal Kanada, Irshad Manji, merasa terharu karena masih ada orang-orang yang melindunginya di tempat diskusi bukunya.

Baca Selengkapnya

Cara Polisi Tanggapi Insiden Irshad Manji Dikritik  

10 Mei 2012

Cara Polisi Tanggapi Insiden Irshad Manji Dikritik  

Eva Kusuma Sundari mengkritik ketidakprofesionalan polisi dalam menangani insiden serangan kepada peserta diskusi buku Irshad Manji di LKiS Bantul.

Baca Selengkapnya