Serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan oleh tim relawan 37 di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/5). Menurut keterangan relawan yang menemukan, pesawat dalam kondisi hancur. ANTARA/Duyeh dan Eko Sulistio
TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki tentang ada tidaknya parasut pada pesawat Sukhoi Superjet 100 mulai terkuak. Benda mirip parasut yang ditemukan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat melakukan evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, diterbangkan ke Halim Perdanakusuma, Jumat 18 Mei 2012.
"Penemuan ini sudah kita laporkan kepada Kepala Basarnas. Pagi ini langsung kita kirimkan ke Halim. Dengan temuan ini akan membuka misteri persawat," kata Komandan Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto selaku komandan pengendali operasi evakuasi korban Sukhoi di Cipelang, Bogor.
Putranto mengatakan, pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait penemuan benda menyerupai parasut tersebut. Namun, Danrem meyakini bahwa benda yang ditemukan anggota SAR tersebut adalah parasut.
"Karena saya juga penerjun, (saya tahu) benda ini mirip payung terjun," ujarnya dengan nada yakin. Ia menambahkan, benda tersebut akan dikirim ke pihak Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT untuk penyelidikan terkait keberadaan parasut dalam pesawat maut tersebut.
Benda tersebut berhasil ditemukan anggota SAR yang terdiri dari Kopassus, Federasi Panjat Tebing Indonesia, TNI, Polri, dan relawan. Mereka menemukan benda tersebut tersangkut di pohon yang berjarak sekitar 100 meter dari puing-puing pesawat.
Putranto menjelaskan, benda itu baru dia diterima pada Kamis 17 Mei sekitar pukul 20.00 WIB. Benda itu diserahkan oleh anggota Kopassus. Penemuan tersebut telah dilaporkan langsung kepada Kepala Basarnas.
Menurut Putranto, benda itu ditemukan oleh tim khusus yang dibentuknya setelah operasi hari ketujuh. Tim khusus itu beranggotakan 16 orang dari SAR gabungan dan bertugas menyisir seluruh wilayah jatuhnya pesawat. Dalam penyisiran tersebut benda menyerupai parasut ditemukan.
Benda tersebut memiliki warna orange kecoklatan, terdapat banyak tali-temali, dan beberapa bagian seperti hangus kena panas.
Di sisi lain, pada hari ke-10 evakuasi, operasi lanjutan masih dilakukan pencarian korban dan FDR. Pencarian kali ini juga melibatkan 10 orang SAR Rusia yang akan diturunkan lewat jalur udara menggunakan Canno dari Rusia.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.