TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua masih melakukan pemeriksaan atas kasus pengibaran puluhan bendera Bintang Kejora dalam unjuk rasa ratusan warga Papua di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Jumat, 20 April 2012.
Sekitar 50 bendera Bintang Kejora dikibarkan di Tanggul Serui sebagai bentuk dukungan atas peluncuran International Parlementarian of West Papua (ILWP) di Amerika. “Untuk kasus Serui, belum ada tersangka yang ditetapkan, masih dalam pemeriksaan saksi,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Yohanes Nugroho, Rabu, 25 April 2012.
Ia mengatakan saat ini Kota Serui sudah kembali normal. “Kasus ini untuk sementara masih dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan, belum ada tersangka,” ujarnya.
Bintang Kejora yang dikibarkan dalam unjuk rasa tersebut berukuran 2m x 3m dan 3m x 4m. Demonstrasi itu dikawal ketat Kepolisian Serui. Unjuk rasa yang dilakukan kelompok West Papua National Authority (WPNA) itu berlangsung pukul 09.00-13.30 WIT. Warga yang menuntut merdeka itu membawa poster bertuliskan NFRPB atau Negara Federasi Republik Papua Barat.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa Universitas Negeri Papua di Manokwari, Papua Barat, juga membentangkan dua buah Bintang Kejora sebagai protes atas sosialisasi Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), Jumat, 13 April 2012. Aksi mahasiswa di Aula Unipa, Jalan Salju, Amban, Manokwari itu berujung dengan pengusiran Ketua UP4B, Bambang Darmono.
Bintang Kejora berukuran 1m x 1m itu dibentangkan mahasiswa dalam kampus saat sosialisasi unit percepatan pembangunan sedang berlangsung. Mahasiswa juga merusak sejumlah fasilitas kampus seperti meja dan kursi.
JERRY OMONA
Berita terkait
Lima dari Enam Aktivis Papua Akhirnya Bebas Hari Ini
26 Mei 2020
Lima dari enam orang aktivis Papua yang dipenjara atas tuduhan percobaan makar akhirnya bebas hari ini, Selasa, 26 Mei 2020.
Baca SelengkapnyaTak Jadi Jalani Asimiliasi, Aktivis Papua Tunggu Bebas Murni
15 Mei 2020
Pembebasan dengan mekanisme asimilasi terhadap lima aktivis Papua terpidana kasus makar hingga kini belum jelas.
Baca SelengkapnyaSidang 6 Aktivis Papua, Pemilik Mobil Komando: Tak Bisa Cari Uang
13 Maret 2020
Siswoyo, pemilik mobil komando yang dipakai 6 orang aktivis Papua saat berdemo di Istana Negara menceritakan keluh kesahnya saat bersaksi di PN Jaksel
Baca SelengkapnyaPelapor Aktivis Papua Surya Anta Bersaksi di Pengadilan
3 Februari 2020
Saksi pelapor aktivis Papua Surya Anta Cs bersaksi di pengadilan untuk enam terdakwa kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di depan istana.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Makar Lepas Koteka: Negara Selalu Memaksa Orang Papua...
20 Januari 2020
Dua terdakwa kasus makar akhirnya menanggalkan pakaian adat Papua, koteka, lantaran majelis hakim disebut enggan memulai persidangan.
Baca SelengkapnyaTerancam Bui 20 Tahun, Aktivis Papua: Aksi Demo Itu Hak Politik
20 Desember 2019
Terdakwa salah satu aktivis Papua Paulus Suryanta Ginting, heran dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya dan 5 terdakwa lain.
Baca SelengkapnyaIstri Aktivis Papua Beberkan Kondisi Suami di Tahanan Mengenaskan
2 Desember 2019
Lucia Fransisca, istri dari Surya Anta Ginting, aktivis Papua yang ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, menuturkan soal kondisi suaminya.
Baca SelengkapnyaPengacara 6 Aktivis Papua Duga Polisi Singgung Rasial, Detilnya?
2 Desember 2019
Pengacara Tim Advokasi 6 aktivis Papua mengungkap adanya dugaan tindak diskriminatif oleh polisi saat menangkap salah satu mahasiswi.
Baca SelengkapnyaSidang 6 Aktivis Papua, Pengacara Beberkan Fakta Penangkapan
2 Desember 2019
Pengacara 6 aktivis Papua yang ditahan oleh Polda Metro Jaya sejak Agustus lalu membacakan permohonan praperadilan dalam persidangan hari ini.
Baca SelengkapnyaPenyebab Praperadilan Pengibaran Bendera Bintang Kejora Ditunda
25 November 2019
Sidang perdana gugatan praperadilan kasus pengibaran bendera Bintang Kejora enam aktivis Papua kembali ditunda hingga Senin, 2 Desember 2019.
Baca Selengkapnya